10 Kegiatan Terkejam yang Melibatkan Satwa Liar di Tempat Wisata: Atraksi Lumba-lumba

Lintang Bestari

Editor

10 Kegiatan Terkejam yang Melibatkan Satwa Liar di Tempat Wisata: Atraksi Lumba-lumba
10 Kegiatan Terkejam yang Melibatkan Satwa Liar di Tempat Wisata: Atraksi Lumba-lumba

Intisari-Online.com – Sekitar 110 juta turis mengunjungi atraksi alam liar di seluruh dunia setiap tahunnya. Namun, tidak semua turis menyadari bahaya yang mereka sebabkan pada habitat hewan. Di antara foto-foto liburan yang menakjubkan, ada pihak-pihak yang menderita.Seperti yang dilaporkan oleh World Animal Protection: sekitar 550 ribu hewan buas menderita di tangan para wisatawan. Untuk itu, World Animal Protection merilis 10 kegiatan terkejam yang melibatkan satwa liar di tempat wisata:

Atraksi lumba-lumbaAmerika Serikat adalah satu dari beberapa negara yang melarang lumba-lumba diambil dari habitatnya untuk dijadikan atraksi turis karena penderitaan yang akan mereka alami nantinya. Lumba-lumpa sering dikejar oleh kapal motor berkecepatan tinggi sebelum ditangkap dengan jaring-jaring. Bagi beberapa lumba-lumba, stres yang mereka alami sangat besar. Bahkan, banyak lumba-lumba yang mati di perjalanan sebelum sampai ke tempat tujuan.

“Lumba-lumba yang hidup di taman hiburan atau gelanggang menghadapi penderitaan seumur hidup. Mereka tinggal di tempat yang tidak lebih dari kolam renang. Habitat yang tidak alami dan terbatas dibanding tempat asal mereka di lautan lepas, ” begitu yang tertulis pada laporan World Animal Protection.

Monyet menariBeberapa spesies primata menjadi hiburan jalanan. Tidak hanya itu, ada 290 monyet yang disiksa untuk menampilkan pertunjukkan menarik di Thailand. Kera kecil dilatih untuk berjalan dan bertingkah laku seperti manusia dengan agresif dan penuh siksaan. Terkadang mereka juga didandani seperti geisha dan disiksa berkali-kali agar bisa berdansa dan melakukan beberapa trik yang menarik wisatawan. Saat tampil, monyet-monyet itu diarahkan dengan rantai di lehernya. Lama kelamaan, rantai itu menyatu dengan kulit mereka, menyebabkan infeksi dan penyakit.

Minum kopi luwakSatu gelas kopi luwak dihargai 10,027 dollar AS atau sekitar Rp120 ribu. Kopi Luwak berasal dari kotoran hewan Luwak. Ketika kotoran itu dikumpulkan di alam terbuka ketika luwak membuangnya, memang tidak ada kekejaman apa pun. Namun, karena ingin memproduksi kopi mahal lebih banyak, para petani mulai menangkapi luwak dan mengurung mereka di kandang kecil. Pengurungan itu berakibat buruk, di antaranya menyebabkan luka, penyakit dan gizi rendah. Hal itu membuat luwak stres sehingga bisa membuat mereka membunuh dirinya sendiri.

Mencium ularUlar juga menjadi salah satu penarik turis selama beberapa tahun. Meskipun beracun dan gigitan mereka berbahaya bagi manusia, namun ular kobra digunakan sebagai tokoh utama dalam pertunjukkan. Tidak hanya menari, namun ular-ular itu pun bisa disentuh dan dicium turis. Biasanya, ular kobra itu diatngkap dari hutan lalu taring dan racunnya dihilangkan dari tubuh mereka. Namun, terkadang hal itu dilakukan dengan menggunakan peralatan yang tidak bersih sehingga membuat ular infeksi dan akhirnya mati.

Peternakan buayaDi peternakan buaya biasanya ada buaya dalam jumlah besar yang dikurung dan dikembang biakkan di sana. Biasanya, untuk mendukung industri fashion dengan mengambil kulitnya. Namun, peternakan itu sekarang juga berfungsi sebagai atraksi turis. Orang-orang datang ke peternakan itu dan memakan daging mereka di restoran yang ada di sana.

Itulah 10 kegiatan terkejam yang melibatkan satwa liar di tempat wisata. Semoga kita lebih bijak saat travelling. Pilih kegiatan yang tidak membahayakan makhluk hidup lainnya. (foxnews)