Sambut Gerhana Matahari Total, Komunitas Astronomi Ini Siapkan Kacamata Gerhana Raksasa

Ade Sulaeman

Editor

Sambut Gerhana Matahari Total, Komunitas Astronomi Ini Siapkan Kacamata Gerhana Raksasa
Sambut Gerhana Matahari Total, Komunitas Astronomi Ini Siapkan Kacamata Gerhana Raksasa

Intisari-Online.com – Jelang peristiwa gerhana matahari total 9 Maret 2016, sebuah komunitas astronomi sudah menyiapkan kacamata gerhana raksasa raksasa.

Kacamata berukuran panjang 960 sentimeter dan lebar 60 sentimeter tersebut khusus dibuat untuk meneropong gerhana matahari total karena sudah dilengkapi dengan filter anti UV. Karena itulah, Museum Rekor Indonesia (MURI) akan mencatat ide kreatif ini dalam rekor baru.(Baca juga: Inilah yang Akan Terjadi di Langit Indonesia saat Terjadi Gerhana Matahari Total)

Ide gila ini berasal dari Komunitas Astronomi 'Imah Noong' yang tak lain merupakan sekumpulan warga Kampung Areng Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, Jawa Barat. Ukurannya jumbo.

Dengan menggunakan satu bingkai, kacamata ini tetap didesain memiliki sembilan lubang. Dijamin aman, karena di setiap lubang dipasangi filter berbahan black polimer neutral density (ND)-5.

“Kacamatanya benar-benar jumbo. Kalau dibentangkan, kacamata raksasa ini bisa dipakai bersama-sama oleh 45 orang sekaligus. Sekarang kacamatanya sudah ada di Pantai Terentang, Bangka. Tinggal nunggu dipasang filternya," papar Kepala Dinas Pariwisata Bangka Belitung, Tajuddin, Senin (7/2).

Kacamata tak lazim itu ternyata sukses memikat minat wisawatawan mancanegara untuk berkunjung ke Pantai Terentang.(Baca juga: Inilah Provinsi-provinsi yang Bakal Dilewati Gerhana Matahari Total: Apakah Provinsi Anda Salah Satunya?)

Wisatawan Jepang, Malaysia, Tiongkok, Perancis dan negara Eropa sampai rela antre untuk mendekat ke kacamata jumbo tadi. Tidak sedikit dari mereka yang membubuhi tandatangannya. Sebagian lainnya, memilih berselfie di kacamata tersebut.

“Dari keterangan Komunitas Astronomi 'Imah Noong', pembuatan kacamata ini menghabiskan biaya sekitar Rp60 juta. Yang mahal bingkai kacamatanya yang menggunakan bahan akrilik. Filternya juga nggak murah karena bahannya mencapai Rp15 juta,” tutur Tajuddin.

Dari paparan Tajuddin, saat ini Komunitas Astronomi 'Imah Noong' tengah mengupayakan agar kacamata matahari terbesar ini tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).

Hal yang sangat wajar mengingat sampai saat ini belum pernah ada seorang pun yang pernah membuat kacamata sebesar itu.

(tribunnews.com)