"Sebuah produk itu perlu pengemas yang merupakan pelindung barang yang dikemas. Namun adakalanya harga pengemas lebih mahal dari barang yang dikemas, sehingga terjadi peningkatan nilai tambah barang yang dikemas." Demikian disampaikan Ir. Wawas Swathatafrijiah, Head of Centre Sentra Teknologi Polimer-BPPT dalam acara launching Kampanye Gaya Hidup Hijau bersama Tupperware beberapa waktu lalu.
Beberapa jenis wadah pengemas, yaitu, pengemas logam, pengemas gelas, wadah keramik, kertas, pengemas alami, serta polimer atau plastik (plastik merupakan polimer sintetis). Plastik dianggap pengemas yang mempunyai kelebihan dari pengemas lainnya, karena memiliki keunggulan: kuat, ringan, fleksibel, tahan karat, tidak mudah pecah, mudah diberi warna sehingga menambah daya tarik, mudah dibentuk untuk berbagai fungsi, dan sebagai isolator panas/listrik yang baik.
Namun, plastik juga mempunyai kelemahan, di antaranya adalah beberapa jenis plastik tidak tahan panas, beberapa jenis plastik membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun utnuk terurai secara alami, dan jika tidak digunakan sesuai fungsinya dengan benar, maka bahan-bahan kimia yang digunakan dalam plastik dapat membahayakan kesehatan.
Plastik sebagai kemasan makanan dibagi lagi menjadi dua, yaitu penggunaan jangka pendek; untuk ini mempunyai sifat fleksibel dan sudah seharusnya adalah plastik yang bisa diurai sehingga tidak menambah tumpukan sampah, serta penggunaan jangka panjang, yaitu wadah kaku dengan spesifikasi penggunaan berulang.
Bila harus memilih plastik sebagai kemasan makanan, sebaiknya pilihlah plastik dengan syarat sebagai berikut,
Kenalilah wadah plastik yang aman digunakan sebagai wadah makanan dan minuman, seperti: