Ini Arti Jer Basuki Mawa Beya Jargon Di Lambang Pemprov Jatim

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Inilah arti Jer Basuki Mawa Beya yang menjadi jargon dalam lambang Pemerintah Provinsi Jawa Timur
Inilah arti Jer Basuki Mawa Beya yang menjadi jargon dalam lambang Pemerintah Provinsi Jawa Timur

Inilah arti Jer Basuki Mawa Beya yang menjadi jargon dalam lambang Pemerintah Provinsi Jawa Timur

Intisari-Online.com -Jika kamu mencermati, pada lambang Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) di situ tertulis jargon: Jer Basuki Mawa Beya.

Lalu apa arti "jer basuki mawa beya"?

Dalam sebuah jurnal disebut bahwa jargon "jer basuki mawa beya" yang ada pada lambang Pemprov Jatim adalah landasan untuk menggugah kesadaran rela berkorban untuk sesuatu yang sifatnya membangun.

Tujuan akhir dari jargon ini adalah kebagiaan bersama.

MenurutPeraturan Daerah Provinsi Jatim No 6 Tahun 2007 pasal 1 dan 2 dijelaskan, jargon Jer Basuki Mawa Beya mempunya nilai filosofis tinggi.

Moto iniditerapkan kepada seluruh aparatur pemerintah daerah dalam melaksanakan tugasnya, pun begitu dengan masyarakatnya.

Mengutip Kompas.com, artijer basuki mawa bea dalam bahasa Jawa adalah samubarang gegayuhan mbutuhhake ragad utawa biaya.

Dalam bahasa Indonesia berarti:setiap cita-cita dan keinginan pasti membutuhkan biaya.

Arti peribahasa bahasa Jawa lainnya

1. Anak polah, bapa kepradah

Artinya: wong tuwa nemu pakewuh amarga tumindak bocah kang kurang prayoga alias orangtua turut menanggung akibat dari perbuatan anaknya yang kurang baik.

2. Beda-beda pandumaning dumadi

Artinya: saben uwong wis diwenehi panduman saking Gusti kanthi adil alias Tuhan Yang Maha Esa memberikan rezeki secara adil kepada setiap umat manusia.

3. Becik ketitik ala ketara

Artinya: tumindak becik lan tumindak ala mesthi bakal ketara tembe mburine atau perilaku baik dan buruk akan terlihat pada waktunya.

4. Crah agawe bubrah, rukun agawe santosa

Artinya: kacongkrahan bisa gawe bubrah, yen rukun marakake santosa atau berpisah atau cerai akan membuat runtuh, kerukunan membuat keadaan sentosa.

5. Desa mawa cara, negara mawa tata

Artinya: saben papan utawa daerah nduwe adat lan tata carane dhewe-dhewe atau setiap daerah memiliki adat dan tata caranya masing-masing.

6. Mikul dhuwur mendhem jero

Artinya: anak kudu bisa njunjung drajate wong tuwa atau setiap anak seharusnya dapat menjunjung derajat orang tuanya.

7. Urip iku urup

Artinya: urip ning donya kudu dadi mupangat kanggo wong liya atau manusia hidup di dunia harus bermanfaat bagi orang lain.

8. Ngono ya ngono, ning aja ngono

Artinya: samubarang tumindak senajan miturute awake dhewe pener, durung mesthi pener miturute wong liya atau perilaku yang menurut kita benar, belum tentu benar juga menurut orang lain. Untuk itu, jangan berlebihan

9. Aja rumangsa bisa, nanging bisa rumangsa

Artinya: aja rumangsa bisa nglakoni samubarang, nanging kudu bisa ngrumangsani awake dhewe atau sebagai manusia jangan merasa dapat melakukan segala sesuatu, namun manusia harus mengakui kemampuan dan kelemahan diri.

Artikel Terkait