Tentunya kita tidak bisa membandingkan efektivitas pembersih tangan berbasis alkohol (hand sanitizers) untuk membunuh virus dan bakteri dibandingkan dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Sebenarnya fungsi utama pembersih tangan tersebut adalah pengganti ketika kita tidak dapat menemukan air dan sabun untuk membersihkan tangan. Sebuah penelitian terbaru membuktikan bahwa pembersih tangan ternyata dapat meningkatkan risiko infeksi virus yang memicu peradangan pada saluran pencernaan.
Banyak orang percaya bahwa pembersih tangan sama efeknya dengan mencuci tangan dengan sabun sehingga lebih memilih untuk menggunakannya karena lebih praktis. Padahal, seharusnya mereka tahu bahwa pembersih tangan ini hanya digunakan dalam keadaan darurat dan tidak bisa sepenuhnya menggantikan fungsi sabun.
Bahayanya pembersih tangan tentu saja tidak seberbahayanya seperti penggunaan secara tidak rasional atau antibiotik yang berlebihan, yang dapat menyebabkan resistensi kuman. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa penggunaan pembersih tangan secara berlebihan dapat meningkatkan risiko infeksi.
Pembersih tangan meningkatkan risiko infeksi gastroentritis. Dalam infeksi ini virus yang disebut norovirus memicu peradangan mukosa usus. Sangat mudah menular dan bisa memicu diare, mual dan nyeri pada usus.
Medicalnewstoday pernah melakukanpenelitian pada 161 fasilitas kesehatan dan dipresentasikan pada pertemuan American College of Preventative Medicine. Karyawan pada fasilitas kesehatan yang diteliti 6 kali lebih memilih mencuci tangan mereka dengan pembersih tangan ketimbang sabun. Lalu, 53% karyawan yang menggunakan pembersih tangan lebih sering, melaporkan pengalaman terkena wabah norovirus ini. Angka ini jauh lebih besar daripada karyawan yang lebih suka menggunakan sabun, yang hanya 18%.
“Pembersih tangan kurang optimal dalam mengendalikan infeksi norovirus. Memang tidak ada hubungan langsung antara pembersih tangan dengan infeksi virus ini, tetapi ada kecenderungan peningkatan risiko bila dalam jangka panjang hanya menggunakan pembersih tangan,” menurut Dr. David Blaney dari pusat kontrol penyakit dan pencegahan AS.