Plesiran Tempo Doeloe: Lagoe "Indonesia Raja" Dalem Langgam Krontjong

Mahandis Yoanata Thamrin
Mahandis Yoanata Thamrin

Editor

Pasar Baru, sepetak kawasan di tepian Ciliwung yang memiliki sarat cerita manusia dari bakmi Gang Kelinci sampai lagu Indonesia Raya.
Pasar Baru, sepetak kawasan di tepian Ciliwung yang memiliki sarat cerita manusia dari bakmi Gang Kelinci sampai lagu Indonesia Raya.

Intisari-Online.com—sahaBATMUSeum dan Intisari kombali hadlir dengan programma jang interessant poenja, bertadjoek:

PLESIRAN TEMPO DOELOE: LAGOE "INDONESIA RAJA" DALEM LANGGAM KRONTJONGMinggoe, 29 Oktober 202307.30 WIB – 12.00 WIB Rp.150.000per persoon—soeda dapetin koedapan pagi, aer minoem, madjalah Intisari, Es Kopi Susu Aren Toko Kopi Maru

Lagu "Indonesia Raya", yang diciptakan oleh W.R. Soepratman pada 1926, pernah direkam dalam irama keroncong.

Padatahun berikutnya, Yo Kim Tjan, pemilik Toko Populair di Pasar Baruyang juga sahabat dari W.R. Soepratman, turut membantu memperbanyak lagu "Indonesia Raya".

Tentu penerbitan itu dalam suasana penuh keberanian dan kenekatan. Pasalnya, hamba wet (polisi) dan intel Belanda senantiasa mengamati dan mewaspadai setiap gerak-gerik Bumiputra yang mengarah ke aksi menuju Indonesia Merdeka.

Bagaimana kisah perjuangan mereka berdua dan nasib piringan-piringan hitam tatkala dibawa ke Batavia?

Kitaorang bakal ceritakan banyak kisah sejarahyang terjadi di Pasar Baru, seraya membezoek situs-situs bersejarahyang membentuk ikon Pasar Baru, seperti:

Gedung Antara atau Gedung ANETA, bekas lokasi Kantor KPM (sebelum pindah ke Jl. Medan Merdeka Timur). Bangunan kantor telegrafyangkini menjadi bagian Santa Ursula. Ceritatentang taman nan indah yang di kemudian hari lahannya digunakan sebagai lokasi Masjid Istiqlal.

Kita juga akan singgah di Rumah Tio Tek Hong, rumah Mayor Tionghoa Tio Tek Ho (Toko Kompak), bekas lokasi toko pertama Matahari Department Store pada 1958, Toko Ny. Meneer. Ada juga Toko Lee Ie Sengyang boleh dibilang usaha keluargayangeksis sejak 1873 hingga hari ini, Klenteng Sentiong (bekas rumah tetirah milik Frederik Juius Coyett, yang berdiri sejak 1736) dan Gereja PNIEL (Gereja Ayam Pasar Baru).

Rutenya sebagai berikut:

Moelain dari: Pasar Baroestraat/Jl. Pasar Baru - Postweg Noordstraat/Jl. Antara - Sluisbrugstraat/Jl. Pintu Air Raya - Krekotstraat/Jl. Samanhudi - Gang Toapekong/Jl. Pintu Besi I - Chineeschekerkweg/Jl. Lautze.

Arah poelang: Gang Toapekong/Jl. Pintu Besi I - Kerklaan/Jl. Gereja Ayam - Gang Kelintji/Gang Kelinci - Pasar Baroestraat/Jl. Pasar Baru. KLAAR.