Intisari-Online.com - Kerusakan hutan yang belakangan ini semakin masif terjadi ternyata berefek panjang bagi beberapa hal. Salah satunya adalah kelangsungan hidup terumbu karang yang berada di laut. Apa hubungannya?
Sekolompok peneliti dari Western Australia’s Ocean Institue dalam tulisan Human Deforestation Outweighs Future Climate Change Impacts of Sedimentation on Coral Reefs, mengatakan bahwa terdapat dampak perubahan iklim di masa mendatang terhadap terumbu karang. Dalam hal ini adalah yang berada di Madagaskar yang menjadi objek penetian mereka.
“Penggunaan lahan yang intens dan kegiatan deforestasi di masa lalu telah merubah area tangkapan air sungai secara besar-besaran dan hal ini menjadi ancaman utama bagi terumbu karang di berbagai wilayah di dunia,” kata Dr. Jens Zinke, perwakilan Oceans Institute.
Masalah utama adalah sedimentasi. Jadi, lahan yang kurang penghijauannya, lebih mudah terbawa arus sungai ke laut. Komposisi tanah yang terus bertambah dan menumpuk di laut terdekat dengan sungai, lama-lama kelamaan akan mengganggu tumbuh-kembang karang-karang baru.
Maka solusinya jelas, kembali melakukan kegiatan penanaman kembali lahan-lahan gersang. “Dibutuhkan upaya penghutanan kembali yang memiliki tujuan spesifik untuk wilayah yang juga spesifik dan memastikan bahwa luasan wilayah yang dialokasikan untuk dihutankan kembali, cukup untuk menekan sedimentasi secara signifikan,” pungkas Jens. (mongabay.co.id)