Disebut Tahun Gajah, Inilah Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Sejarah kelahiran Nabi Muhammad diwarnai dengan penyerbuat tentara Abraham ke Kota Mekkah. Itulah kenapa disebut Tahun Gajah.
Sejarah kelahiran Nabi Muhammad diwarnai dengan penyerbuat tentara Abraham ke Kota Mekkah. Itulah kenapa disebut Tahun Gajah.

Sejarah kelahiran Nabi Muhammad diwarnai dengan penyerbuan tentara Abrahah ke Kota Mekkah. Itulah kenapa disebut Tahun Gajah.

Intisari-Online.com -Tahun Gajah, itu adalah tahun di mana Nabi Muhammad SAW ibn Abdullah dilahirkan di Kota Makkah.

Penanggalan Hijriahnya adalah 12 Rabiulawal, penanggalan Masehinya adalah kira-kira 22 April 571.

Untuk lebih lengkapnya, berikut sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Dalam khasanah dan sejarah agama Islam, Nabi Muhammad SAW adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus oleh Allah SWT di muka bumi.

Nabi Muhammad SAW lahir di Mekkah, tepatnya pada Senin, 12 Rabiul Awal Tahun Gajah.

Sejak kecil, Nabi Muhammad tumbuh tanpa sosok ayah.

Ayahnya, Abdullah, meninggal dunia ketika Nabi masih di dalam kandungan.

Sementara ibunya, Aminah binti Wahab meninggal dunia ketika Nabi berusia 6 tahun.

Mengutip Kisah Sang Rasul karya Muhammad Luqman H. Za (2021), Nabi Muhammad lahir di Mekkah pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah.

Disebut tahun Gajah karena Raja Habasyah saat itu mengirim bala tentara ke Mekkah uuntuk menyerang Kabah yang ada di Mekkah.

Di dalam bala tentara itu terdapat gajah yang sangat besar.

Lalu Allah menghancurkan bala tentara tersebut tepat di hari kelahiran Nabi Muhammad.

Nabi Muhammad lahir dari rahim Aminah binti Wahab yang menikah dengan Abdullah.

Namun, Abdullah wafat ketika usia pernikahan mereka berumur 7 bulan.

Saat itu, Nabi Muhammad belum lahir.

Dikutip dari buku Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad (2001), Nabi Muhammad lahir di rumah pamannya, Abu Thalib.

Saat itu sosok yang membantu kelahiran Nabi Muhammad bernama Siti Syifa, ibu sahabat Abdur Rahman.

Saat itu, Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad, sedang thawaf di Kabah.

Dia mendapat kabar bahwa Aminah melahirkan seorang anak laki-laki.

Dengan perasaan gembira, Abdul Muthalib tidak sabar menemui Aminah dan melihat cucunya yang baru lahir.

Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad kecil dipeluk dan digendong oleh Abdul Muthalib.

Dia segera membawa Nabi Muhammad ke Kabah.

Sewaktu kecil, Nabi Muhammad diserahkan kepada Halimah Sa'diah untuk disusukan.

Hal ini telah menjadi tradisi bangsa Arab, di mana mereka akan menyusukan sang anak kepada perempuan desa tempat tinggal mereka.

Namun, sebelum diserahkan ke Halimah Sa'diah, Nabi pernah disusukan kepada perempuan bernama Tsuwaibah, budak pamannya, Abu Lahab yang sudah dimerdekakan.

Saat itu Nabi masih berusia 3 hari.

Nabi Muhammad disusukan oleh Tsuwaibah hanya beberapa hari saja sebelum akhirnya diserahkan ke Halimah Sa'diah.

Nabi Muhammad diberi nama Muhammad ketika berusia 7 hari.

Hal itu sebagaimana tradisi bangsa Arab pada masa itu.

Saat itu, Nabi dikhitan oleh kakeknya sendiri, Abdul Muthalib.

Berdasarkan riwayat, Abdul Muthalib mengadakan satu perjamuan besar di rumahnya.

Hampir semua pembesar dan para bangsawan di Kota Mekkah hadir dalam jamuan itu.

Di antara tamu yang hadir, ada yang bertanya mengapa bayi itu diberi nama Muhammad.

Sebab, nama itu tidak biasa dipakai oleh bangsa Arab.

"Aku berharap mudah-mudahan dia (anak yang baru lahir) menjadi orang yang terpuji di langit pada sisi Allah dan terpuji di bumi pada sisi makhluk-Nya," jawab Abdul Muthalib.

Artikel Terkait