Intisari-Online.com – Timun Laut atau yang dikenal sebagai teripang ini memang populer di meja makan. Hewan yang satu kerabat dengan bintang laut dan landak laut ini, banyak dikonsumi di Cina dan Asia Tenggara, karena tekstur yang lembut dan khasiatnya yang bisa mencegah kanker dan menurunkan kolesterol.
Karena banyak dicari dan dipanen besar-besaran, teripang menjadi panganan populer yang terancam punah. Baru-baru ini ada studi yang memaparkan kenapa punahnya hewan laut ini bisa memberikan ancaman besar bagi dunia.
Teripang ternyata memegang peranan penting dalam sistem ekologi. Mereka membantu untuk meregenerasi karang-karang laguna dan kumpulan rumput laut, dengan memberi makan organisme mati disekitarnya, sehingga organisme tersebut memiliki nutrisi untuk diberikan kepada terumbu karang dan alga – membentuk siklus nutrsi di lautan.
Mereka juga menjaga terumbu karang dari proses oksidasi lautan. Hal itu terjadi karena saat teripang memberi makan organisme, mereka akan meningkatkan alkalinitas di air laut sekitarnya. Proses tersebut dapat menolong terumbu karang dan organismenya dari proses oksidasi.
Teripang banyak diubah menjadi panganan kering, yang harga komoditinya mencapai 3,000 dolar perkilo. Mereka disebut sebagai kuliner lezat dari Cina dan menjadi menu andalan festival besar, sehingga proses pembudidayaan nya harus segera dilakukan. (livescience.com)