Intisari-Online.com - Manusia sepertinya memiliki sesuatu yang baru, yaitu alat untuk mencegah tabrakan antara burung dan pesawat. Peneliti menemukan alat pencegah yang efektif yang tidak membahayakan burung sama sekali.
Di sekeliling bandara akan dipasang “net sonic”, yaitu daerah akan terisi dengan kebisingan yang mengganggu komunikasi antar burung secara signifikan. Hal ini diungkapkan dalam penelitian oleh Profesor John Swaddle dari William and Mary’s Institute untuk Studi Perilaku Integratif Burung. Burung tidak suka komunikasi mereka terganggu, sehingga mereka akan menghindari daerah tersebut.
Sekitar 97% pesawat menabrak burung ketika take-off dan landing, jadi membuat burung jauh dari bandara atau lapangan udara menjadi cara yang tepat untuk mencegah mereka tertabrak. Profesor Swaddle juga mengatakan bahwa penelitian sebelumnya ini dilakukan di kandang burung. Ia dan tim penelitinya juga menggunakan berbagai jenis alat pencegahan untuk menimbulkan suara bising yang tidak disuka burung di bandara.
Para peneliti mengamati jumlah burung yang mendarat dan terbang di atas lapangan terbang militer di dekat Newport News, Virginia, selama empat minggu. Setelah itu mereka meletakkan pengeras suara, yang memainkan suara akustik selama 24 jam sehari untuk memunculkan kebisingan.
Mereka mencatat terjadi pengurangan jumlah angka burung di sekitar bandara setelah menggunakan suara-suara. Tercatat penurunan hingga 82% selama empat minggu di daera yang dipasangan “net sonic”, daerah ini tingkat tekanan suaranya lebih dari 80 desibel dan daerah “mid-noise” memiliki tingkat tekanan suara 65-80 desibel, yang menunjukkan penurunan jumlah burung sebesar 65%.
Peneliti akan segera menguji teknologi ini di bandara komersial. Proffesor Swaddle juga mengatakan bahwa ia bersama timnya bekerja sama dengan beberapa bandara komersial unutk menerapkan teknologi “net sonic” ini.
Nyatanya, tabrakan antara pesawat dan burung memang pula membahayakan manusia, karena tercatat 25 manusia meninggal dan 279 luka-luka antara tahun 1990-2013. Bahkan, baru-baru ini empat orang di Alaska meninggal dalam kecelakan pesawat yang disebabkan pesawat menabrak elang.
Usaha untuk mengurangi jumlah burung di sekitar bandara juga ternyata menimbulkan banyak kontroversi. Pihak otoritas di New York bahkan sering membunuh ratusan angsa dengan alasan keselamatan penerbangan dan hal ini tentunya mengundang kemarahan para pencinta burung atau hewan.
Pejabat penerbangan juga berpendapatan bahwa pencegahan tanpa kekerasan tidak efektif karena burung akan merasa itu tidak memiliki ancaman bagi diri mereka, sehingga mereka dapat kembali. Namun, Profesor Swaddle menyatakan teknologi “net sonic” tidak seperti itu. Teknologi ini akan menutup komunikasi antar burung, sehingga burung akan mendapat ancaman tidak dapat berkomunikasi dengan kawanannya.
Peneliti mengaku pendekatan yang mereka gunakan adalah berbeda, dimana suara yang digunakan pada “net sonic” adalah suara alam yang membuat burung merasa takut terhadap predatornya. Ini kemudian dapat menjadi ancaman nyata bagi burung, sehingga mereka akan pergi dari daerah tersebut. Apakah Anda setuju dengan teknologi ini?(huffingtonpost.com)