4 Hal yang Haram Dilakukan di Facebook: Jadi Alat Kampanye Politik

Ade Sulaeman

Editor

4 Hal yang Haram Dilakukan di Facebook: Jadi Alat Kampanye Politik
4 Hal yang Haram Dilakukan di Facebook: Jadi Alat Kampanye Politik

Intisari-Online.com - Orang-orang yang menghuni daftar teman di akun Facebook tentu punya pemikiran masing-masing, cara membaca dan menikmati yang berbeda. Mereka bisa saja tersinggung atau terganggu pada status yang tak wajar.

Agar status atau kabar yang Anda unggah di Facebook tak menjelma jadi gangguan, simak beberapa hal yang dirangkum KompasTekno dari Digital Trends, Jumat (13/5/2016), di bawah ini.

1. Pamer kemesraan yang berlebih

Jatuh cinta memang indah. Sesekali menunjukkan kecintaan itu pada pasangan tentu baik, jika hal itu dilakukan di tempat dan pada kadar yang tepat.

Anda tentu pernah menemukan seorang kawan Facebook yang mengunggah foto mesra pada pukul 9.00 malam, lalu menunggah foto mesra lain pada pukul 9.00 pagi, dan begitu seterusnya selama beberapa jam dalam satu hari.

Karena frekuensi yang terlalu sering, tentu hal itu bakal cukup mengganggu. Oleh karena itu, ada baiknya mengurangi frekuensi posting semacam ini.

Apabila ingin terus melakukan hal tersebut, saran terbaiknya adalah dengan hanya berbagi posting semacam ini dengan sang kekasih saja.

2. Broadcast undangan game

Bermain game dengan konsep sosial memang menyenangkan. Contohnya Candy Crush yang mempersilakan pemain mengirimkan permintaan tolong pada temannya.

Sesekali, terutama saat sama-sama sedang memainkan game itu, undangan permintaan tolong akan terasa menyenangkan. Toh, kita juga bisa mengirimkan balik dan melanjutkan permainan.

Kenyataannya tak semua orang bermain Candy Crush atau permainan sosial lainnya. Ada juga orang yang hanya ingin menikmati Facebook tanpa gangguan game dan permintaan seperti itu justru mengganggu mereka.

Sebaiknya sortir pengiriman permintaan ajakan bermain game. Cukup kirimkan pada orang yang sama-sama memainkannya dan berhenti mengirim secara acak.

Bagi Anda yang ingin menolak ajakan bermain game secara otomatis,

3. Jadi alat kampanye yang terlalu sering

Pernahkan Anda membuka Facebook dan menemukan linimasa Anda penuh dengan status, foto, atau tautan tulisan yang mencaci atau memuji calon pemimpin serta partai politik tertentu?

Keadaan ini biasanya muncul menjelang pemilihan umum. Teman-teman Facebook yang tadinya diam, mendadak jadi cerewet dan memenuhi linimasa Anda dengan caci dan puji itu.

Kondisi yang seperti ini tidak menyenangkan. Sebab Facebook yang tadinya dipakai untuk sarana komunikasi dan hiburan, malah berubah jadi alat kampanye.

Bila memang mendukung sikap politik tertentu, sebaiknya lakukan dengan wajar di dunia nyata. Tak perlu mengunggah dukungan atau cacian secara beruntun di Facebook. Tak perlu mengubah akun Anda jadi mesin kampanye.

4. Terlalu banyak unggah foto anak

Berbagai tingkah bayi memang lucu dan menggemaskan. Tapi jangan sampai Anda mengunggah terlalu banyak foto anak Anda, segemas apa pun itu.

Jangan menganggap ini sebagai larangan untuk mengunggah foto anak Anda. Cukup takar saja kadarnya. Anda tak perlu memotret setiap detik kegiatan sang bayi dan mengunggahnya ke dalam album online.

Tak semua orang bisa menikmati album foto tersebut, dan sudah tentu ada yang bosan ketika melihatnya muncul setiap hari.

Sebagai variasi, cobalah dokumentasikan bagaimana perubahan Anda dari seorang mahasiswa atau mahasiswi menjadi ayah atau ibu bagi anak-anak.

(Yoga Hastyadi Widiartanto - Kompas Tekno)