Ilmuwan Jerman Latih Robot untuk Bisa Merasakan Sakit

Agra Winona

Editor

Ilmuwan Jerman Latih Robot untuk Bisa Merasakan Sakit
Ilmuwan Jerman Latih Robot untuk Bisa Merasakan Sakit

Intisari-Online.com – Rasa sakit itu penting! Pada makhluk hidup, rasa sakit akan memicu munculnya reaksi yang tepat untuk menhindari bahaya yang lebih besar, atau untuk melindungi diri dari ancaman lainnya.Dengan dasar pemikiran seperti itu, Johannes Kuehn dan Profesor Sami Haddadin, dua ilmuwan asal Jerman ini berusaha untuk melatih robot untuk bisa “merasa”, atau lebih tepatnya mendeteksi dan merespon rasa sakit. Sehingga nantinya, robot bisa menghindari hal-hal yang dapat merusak mereka, dan bisa mengurangi biaya yang diperlukan jika mereka rusak, juga memperpanjang umur mereka.

Kuehn dan Haddadin dari Leibniz University of Hannover ini mempresentasikan hasil kerja mereka di IEEE International Conference on Robotics and Automation di Sweden minggu lalu. Dua ilmuwan ini berhasil menciptakan struktur sistem saraft untuk robot yang terinspirasi dari kulit manusia. Struktuf saraf robot ini dapat membagi rasa sakit menjadi tiga kategori, yaitu ringan, sedang dan parah.

Berdasarkan tiga tingkatan rasa sakit tersebut, robot akan memberikan reaksi yang berbeda pula. Pada rasa sakit yang ringan, misalnya, robot akan merasa tidak nyaman dan akan dengan pelan menghindar, sementara jika diberikan rasa sakit yang sedang, robot akan menghindar lebih cepat dan lebih jauh. Dan jika rasa sakitnya termasuk dalam kategori parah, agar tidak membuat kerusakan, robot akan beralih ke kompensasi gravitasi dan tambahan redaman untuk mengamankan keamanan robot dan lingkungan sekitarnya dengan bersikap pasif.

Selain rasa sakit, robot ini juga akan memberikan reaksi pada temperatur yang ekstrim. Jika menyentuh benda yang terlalu panas, misalnya, robot akan secara otomatis menjauh.

Kemampuan merasa sakit ini diharapkan bukan hanya untuk robot-robot yang diciptakan mirip manusia, namun juga robot dan mesin yang digunakan di pabrik. (Engadget)