Intisari-online.com - Weton adalah salah satu aspek budaya Jawa yang masih dipercaya oleh sebagian masyarakat hingga saat ini.
Weton adalah perhitungan hari dan pasaran dalam kalender Jawa yang diyakini mempengaruhi karakter, nasib, dan rejeki seseorang.
Weton juga digunakan untuk menentukan hari baik untuk berbagai kegiatan, termasuk pernikahan.
Dalam konteks politik, weton juga sering menjadi bahan pembicaraan, terutama saat ada pemilihan presiden (pilpres).
Banyak orang yang penasaran apakah weton dari calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) cocok atau tidak.
Kecocokan weton diyakini dapat mempengaruhi keharmonisan, keserasian, dan kesuksesan pasangan politik tersebut.
Salah satu pasangan capres-cawapres yang mungkin akan muncul di pilpres 2024 adalah Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Keduanya merupakan tokoh politik yang memiliki basis massa yang cukup besar dan berpengaruh.
Anies Baswedan adalah Gubernur DKI Jakarta yang berasal dari Partai Gerindra, sedangkan Cak Imin adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Lalu, bagaimana kecocokan weton dari Anies Baswedan dan Cak Imin?
Apakah weton mereka bisa menjadi modal sukses di pilpres 2024?
Mari kita simak ulasan berikut ini.
Baca Juga: Dianggap Titisan Bidadari, Ini Watak Perempuan Weton Jumat Wage
Weton Rabu Kliwon Anies Baswedan: Weton Sakti yang Berwibawa
Anies Baswedan lahir pada tanggal 7 Mei 1969 , yang berarti ia memiliki weton Rabu Kliwon.
Weton ini menurut primbon Jawa merupakan weton sakti yang didampingi oleh khodam pelindung yang kuat, yaitu Kyai Ageng Selo.
Kyai Ageng Selo adalah tokoh legendaris yang diyakini memiliki ilmu kebal dan mampu mengendalikan gunung berapi.
Orang yang lahir pada weton Rabu Kliwon memiliki sifat berwibawa, pemberani, pandai bicara, dan setia pada janji.
Mereka juga memiliki keberuntungan dalam hal karir, bisnis, dan politik.
Namun, mereka juga harus berhati-hati karena bisa menjadi sasaran iri hati dan fitnah orang lain.
Anies Baswedan sendiri telah menunjukkan prestasi yang cukup gemilang dalam bidang pendidikan dan pemerintahan.
Ia pernah menjadi Rektor Universitas Paramadina, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan Gubernur DKI Jakarta.
Ia juga dikenal sebagai sosok yang cerdas, visioner, dan berani mengambil keputusan.
Weton Senin Legi Cak Imin: Weton Cerdas yang Inovatif
Baca Juga: Weton Tibo Pati, Ramalan Primbon Jawa tentang 8 Weton yang Diberkahi Alam
Cak Imin lahir pada tanggal 14 Agustus 1965, yang berarti ia memiliki weton Senin Legi.
Weton ini menurut primbon Jawa merupakan weton yang memiliki kelebihan dalam hal ilmu pengetahuan dan keterampilan.
Orang yang lahir pada weton ini memiliki sifat cerdas, kreatif, inovatif, dan mudah beradaptasi.
Mereka juga memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan dapat bekerja sama dengan orang lain.
Cak Imin sendiri telah menunjukkan kiprahnya sebagai politisi dan pengusaha.
Ia adalah Ketua Umum PKB sejak tahun 2015 dan anggota DPR RI sejak tahun 2009.
Juga pernah menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Ia juga dikenal sebagai sosok yang santun, humoris, dan dekat dengan rakyat.
Kecocokan Weton Anies Baswedan dan Cak Imin: Neptu Alit Tapi Bukan Segalanya
Jika kita hitung neptu dari weton Anies Baswedan dan Cak Imin, maka hasilnya adalah 19.
Neptu ini termasuk dalam kategori neptu alit atau kecil.
Menurut primbon Jawa, neptu alit menunjukkan bahwa pasangan ini memiliki kecocokan yang rendah dan banyak mengalami masalah dalam hubungan mereka.
Mereka harus bersabar dan saling menghormati untuk mengatasi perbedaan pendapat dan sikap.
Namun, neptu bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan kecocokan weton.
Ada juga faktor lain seperti wuku, mongso, tahun, dan hari selamatan.
Selain itu, kecocokan weton juga tidak menjamin kesuksesan atau kegagalan dalam berpolitik.
Ada banyak faktor lain yang lebih penting seperti visi, misi, program, strategi, dan dukungan rakyat.
Oleh karena itu, weton Anies Baswedan dan Cak Imin bisa menjadi modal sukses di pilpres 2024 jika mereka mampu menunjukkan kinerja yang baik, menyampaikan gagasan yang menarik, dan membangun koalisi yang kuat.
Weton mereka juga bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian pemilih yang masih mempercayai budaya Jawa.