Intisari-Online.com- BooksActually, sebuah toko buku di Singapura yang terkenal dengan buku-buku fiksi dan sastranya, meluncurkan sebuah vending machine yang menjual buku. Saat ini, baru terdapat dua vending machine yang terletak di di National Museum of Singapore dan Singapore Visitor Centre di Orchard Road.
Rencananya, vending machine ketiga akan dipasang di Goodman Arts Centre, yang juga merupakan markas untuk Dewan Kesenian Nasional Singapura. Setiap vending machine memiliki kapasitas maksimum sekitar 150 buku, dan masing-masing akan membawa 20 sampai 22 judul yang buku yang berbeda.
Satu buah vending machine ini menghabiskan biaya sekitar £ 5.000 atau sekitar Rp 96 juta. Sebagian dana untuk pembuatan vending machine ini diberi oleh hibah dari pemerintah Singapura. Untuk mempercantik tampilan vending machine tersebut, mereka dihiasi dengan karya seni oleh Alvin Mark Tan, Speak Cryptic dan Odelia Tang.
Pemilik BooksActually, Keny Leck mengatakan pada Channel News Asia bahwa ide pembuatan vending machine ini terinspirasi dari 'Penguincubator', vending machine yang juga menjual buku dari Penguin Books n London pada 1930-an. “Kami membuat vending machine ini begitu menarik dan eye-catching, jadi meskipun tidak membeli buku setidaknya Anda tahu bahwa buku-buku ini ada dan terjadi kontak visual,” Katanya.
Bagi orang-orang yang tidak punya banyak waktu untuk pergi ke toko buku, vending machine ini mungkin bisa jadi salah satu alternatif yang membantu untuk berbelanja buku. Sebelumnya, buku-buku dari BooksActually didistribusikan di toko-toko buku seperti Cat Socrates dan Pop-up store Naiise.
Selain itu, Keny Leck juga bertujuan untuk lebih mengenalkan penulis-penulis lokal Singapura dalam penjualan buku di vending machine tersebut. Kedepannya, vending machine BooksActually akan mengembangkan cara pembayaran yang cashless karena saat ini jika ingin membeli buku dari vending machine tersebut pembeli hanya bisa membayar dengan menggunakan uang tunai.
"Kami juga memiliki keinginan untuk menempatkan vending machine BooksActually ini di stasiun MRT, itu akan sangat sempurna," tutup Keny Leck.
(telegraph.co.uk)