Fakta-Fakta Satrio Piningit Dalam Diramalkan Jayabaya dan Gus Dur Benarkah Prabowo yang Dimaksud?

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Ramalan tentang Satrio Piningit dikaitkan dengan Prabu Jayabaya, raja Kediri yang terkenal dengan kemampuan meramalnya.
Ilustrasi - Ramalan tentang Satrio Piningit dikaitkan dengan Prabu Jayabaya, raja Kediri yang terkenal dengan kemampuan meramalnya.

Intisari-online.com - Satrio Piningit adalah sosok yang dipercaya oleh sebagian masyarakat Jawa sebagai tokoh.

Ia dipercaya akan muncul di akhir zaman untuk membawa keadilan dan kemakmuran bagi Nusantara.

Ramalan tentang Satrio Piningit dikaitkan dengan Prabu Jayabaya, raja Kediri yang terkenal dengan kemampuan meramalnya, dan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, mantan presiden Indonesia yang juga tokoh Nahdlatul Ulama.

Namun, apakah benar Prabowo Subianto, politisi dan mantan jenderal TNI, adalah Satrio Piningit yang diramalkan oleh Jayabaya dan Gus Dur?

Berikut ini fakta-faktanya:

1. Ramalan Jayabaya tentang Satrio Piningit tidak menyebutkan nama atau ciri-ciri spesifik sosok tersebut.

Ramalan Jayabaya hanya menggambarkan kondisi sosial, politik, ekonomi, dan alam yang akan terjadi sebelum dan sesudah kemunculan Satrio Piningit.

Beberapa ramalan Jayabaya yang terkenal adalah tentang kedatangan penjajah kulit putih dan kuning, perang saudara antara Jawa Timur dan Jawa Barat, bencana alam seperti gunung meletus dan banjir besar, serta zaman edan atau zaman kekacauan.

2. Ramalan Gus Dur tentang Satrio Piningit juga tidak menyebutkan nama atau ciri-ciri spesifik sosok tersebut.

Ramalan Gus Dur hanya menyatakan bahwa Satrio Piningit akan muncul pada tahun 2024 sebagai pemimpin Indonesia yang akan membawa perubahan besar.

Gus Dur juga mengatakan bahwa Satrio Piningit adalah seorang muslim yang taat, berjiwa nasionalis, berwawasan global, dan berani mengambil keputusan.

Baca Juga: Terlahir Tampan Tetapi 5 Weton Ini Sulit Mendapatkan Pasangan

3. Prabowo Subianto tidak memenuhi kriteria sebagai Satrio Piningit yang diramalkan oleh Jayabaya dan Gus Dur.

Prabowo Subianto tidak lahir di Jawa, tidak memiliki nama atau gelar kerajaan, tidak memiliki hubungan darah dengan Jayabaya atau Gus Dur.

Tidak memiliki kharisma atau kesaktian yang luar biasa, tidak memiliki visi atau misi yang jelas untuk Indonesia, dan tidak memiliki rekam jejak yang bersih dari pelanggaran hak asasi manusia atau korupsi.

4. Klaim bahwa Prabowo Subianto adalah Satrio Piningit adalah bentuk propaganda politik yang bertujuan untuk membangun citra positif dan mendapatkan dukungan dari masyarakat.

Klaim ini juga merupakan bentuk penafsiran yang subjektif dan tendensius terhadap ramalan Jayabaya dan Gus Dur, yang sebenarnya bersifat samar-samar dan multi-tafsir.

Klaim ini juga tidak didasarkan pada fakta-fakta yang valid dan verifikabel, melainkan hanya berdasarkan asumsi-asumsi yang tidak ilmiah dan rasional.

Kesimpulan

Dari fakta-fakta di atas, dapat disimpulkan bahwa Prabowo Subianto bukanlah Satrio Piningit yang diramalkan oleh Jayabaya dan Gus Dur.

Klaim bahwa Prabowo Subianto adalah Satrio Piningit adalah salah satu bentuk hoax atau kabar bohong yang beredar di media sosial dan internet.

Masyarakat harus kritis dan cerdas dalam menyaring informasi-informasi yang berkaitan dengan ramalan atau isu-isu politik.

Masyarakat juga harus menghormati keragaman pandangan dan keyakinan tanpa harus mengklaim kebenaran absolut atau menuduh orang lain sebagai kafir atau sesat.

Baca Juga: Apakah Ganjar Pranowo Memenuhi Kriteria Ratu Adil dalam Ramalan Jayabaya?

Artikel Terkait