10 ucapan syukur kepada Allah dalam bahasa Arab. Bersyukur baik untuk kesehatan psikologis kita.
Intisari-Online.com -Ada begitu banyak variasi ucapan syukur kepada Allah dalam bahasa Arab.
Tentu yang paling populer adalah ucapanالحمد لله رب العالمين (alhamdulillahi Rabbil 'alamin) yang artinya adalah segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Selain itu, ada beberapa bentuk ucapan lainnya.
Ini 10 ucapan syukur kepada Allah dalam bahasa Arab:
1. سبحان الله وبحمده (Subhanallah wa bihamdihi)
Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya.
2. الحمد لله رب العالمين (Alhamdulillahi Rabbil 'alamin)
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
3. اللهم لك الحمد حتى ترضى (Allahumma laka alhamdu hatta tardha)
Ya Allah, segala puji hanya untuk-Mu hingga Engkau ridha.
4. الحمد لله على كل حال (Alhamdulillah 'ala kulli haal)
Segala puji bagi Allah dalam segala keadaan.
5. اللهم إني أسألك بحمدك كله وأسألك بملكك الذي لا يضيع وداؤه شفيت (Allahumma inni as'aluka bihamdik kulih wa as'aluka bimulkikalladzi laa yadu'u wa daa'uhu syafait)
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan seluruh puji-Mu dan aku memohon kepada-Mu dengan kekuasaan-Mu yang tidak hilang dan penyakit yang Engkau sembuhkan.
6. اللهم صلي على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم (Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammadin wa 'ala alihi wa sahbihi wa sallim)
Ya Allah, limpahkanlah rahmat-Mu atas Nabi Muhammad dan keluarganya serta sahabatnya.
7. يا حي يا قيوم برحمتك أستغيث (Ya Hayyu Ya Qayyum, bi rahmatika astaghiits)
Ya Allah, Engkau yang Maha Hidup dan Maha Mengurus segala urusan, aku memohon pertolongan-Mu dengan rahmat-Mu.
8. يا ربي العظيم، لك الحمد والشكر على نعمك العظيمة (Ya Rabbi Al-'Adheem, Laka Alhamd wa Alshukr 'ala Ni'matik Al-'Adheemah)
Ya Allah, Ya Tuhan yang Maha Besar, segala puji dan syukur hanya untuk-Mu atas nikmat-Mu yang besar.
9. الحمد لله على كل حال (Alhamdulillah 'ala kulli haal)
Segala puji bagi Allah dalam segala keadaan.
10. اللهم لك الحمد حتى ترضى (Allahumma laka alhamdu hatta tardha)
Ya Allah, segala puji hanya untuk-Mu hingga Engkau ridha.
Manfaat bersyukur dalam sudut pandang psikologis
Benarkah mengucapkan syukur ternyat punya kaitannya dengan berkurangnya hormon kortisol?
Hormon kortisol sendiri dikenal sebagai hormon stres yang dikeluarkan pada saat kita mengalami/menghadapi tekanan (stres).
Hormon kortisol berfungsi membantu tubuh mempersiapkan/merespons kondisi stres yang terjadi.
Efek keluarnya hormon tersebut akan membuat energi Anda meningkat, dan tubuh siap untuk menghadapi situasi yang bersifat menekan/berbahaya.
Secara jangka pendek, pelepasan hormon kortisol dapat memberikan maanfaat.
Kortisol dengan level normal memainkan peran penting dalam siklus tidur-bangun.
Pada pagi hari, kortisol akan merangsang untuk terjaga dan mendukung kewaspadaan sepanjang hari.
Tapi jika kadar hormon kortisol terlalu tinggi atau bertahan dalam waktu yang relatif lama, hormon ini justru dapat merugikan.
Hormon kortisol dapat meningkatkan metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat.
Peningkatan metobolisme ini dapat meningkatkan nafsu makan, peningkatan berat badan.
Hingga bisa berpotensi pada peningkatan tekanan darah tinggi, sulit tidur (insomnia), kurangnya istirahat, merasa kelelahan, mengalami emosi negatif, bahkan depresi.
Beberapa kalangan menyebut bersyukur bisa menurunkan kadar kortisol hingga 23 persen.
Meski begitu, berbagai studiberhasil membuktikan bahwa bersyukur membantu menurunkan kadar kortisol.
Semakin kita banyak mengungkapkan rasa syukur, belum tentu kadar kortisol akan mengalami penurunan.
Dengan demikian, masih sedikit bukti bahwa rasa syukur memiliki efek langsung terhadap penurunan kortisol.
Tapi tetap saja, bersyukur baik bagi kesehatan psikologis kita.
"Bersyukur dapat memengaruhi biokimia tubuh. Pada saat mengungkapkan rasa syukur, individu akan mengalami emosi positif," tulisPriskila Putri Nesya Huwae dan P. Tommy Y. S. Suyasa dalam artikelnya di Kompas.com berjudul "Manfaat Bersyukur".
Mereka mengatakan,ada hubungan yang relatif kuat antara tingkat emosi positif dan tingkat dopamine.
Dopamine merupakan hormon yang berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah dan mengurangi produksi insulin yang berlebih (jika produksi insulin berlebih, maka kadar gula darah menjadi rendah, dan badan mudah lelah).
Semakin individu bersyukur, semakin banyak emosi positif yang dialami.
Dan semakin positif emosi yang dialami individu, semakin tinggi tingkat dopamine.
Di samping itu, frekuensi bersyukur berhubungan dengan peningatan hormon oxytocin dalam tubuh.
Oxytocin adalah hormon yang berfungsi untuk membantu kontraksi otot baik pada wanita maupun pada pria.
Kontraksi otot pada wanita, misalnya berfungsi pada saat melahirkan dan menyusui.
Sedangkan kontraksi otot pada pria, dibutuhkan pada saat proses membuang air kecil.
Semakin individu bersyukur, semakin banyak emosi positif (perasaan cinta) yang dialami, semakin tinggi tingkat hormon oxytocin.
Ketika kita bersyukur dan mengalami emosi positif, sistem syaraf parasimpatis teraktivitasi dan akan mengeluarkan homon oxytocin.
Demikian, emosi positif yang kita alami karena bersyukur, akan mengeluarkan hormon dopamine dan oxytocin yang bermanfaat bagi tubuh.
Namun demikian, masih diperlukan penelitian apakah dan bagaimanakah hormon dopamine dan oxytocin yang dihasilkan tubuh saat individu mengungkapkan syukur akan berhubungan dengan penurunan hormon kortisol.