Intisari-Online.com -Tak sedikit sarjana di Indonesia yang merasa harus melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi yakni S2.
Sayangnya mereka kurang mendapat informasi yang memadai untuk menilai jurusan yang pas untuk dipilih. Persoalan lain adalah soal biaya kuliah yang tidak sedikit.
Beberapa jurusan yang cukup populer dan banyak ditawarkan oleh perguruan tinggi di Indonesia adalah: Akuntansi, Ilmu Komputer, Ilmu Gizi, Psikologi, Manajemen, Hukum, Matematika, dan Keperawatan1. Jurusan-jurusan ini juga
Biaya kuliah S2 di Indonesia bervariasi tergantung pada perguruan tinggi, jurusan, dan status kepegawaian.
Secara umum, biaya kuliah S2 terdiri dari Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dibayarkan setiap semester dan Uang Pangkalatau Uang Kuliah Awal (UKA) yang dibayarkan sekali di awal perkuliahan.
Beberapa perguruan tinggi negeri yang populer dan menyediakan program S2 adalah: Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Padjadjaran (Unpad).
Berikut ini adalah rincian biaya kuliah S2 di lima perguruan tinggi tersebut untuk beberapa jurusan populer:
Akuntansi: Rp 11 juta-Rp 61,7 juta (UKT) dan Rp9 juta-Rp21,12 juta (Uang Pangkal) di UGM; Rp 10 juta-Rp 25 juta (UKA) dan Rp 8,5 juta-Rp 22 juta (UKS) di Unair; Rp 14 juta-Rp 16 juta (UKT) dan Rp 15 juta-Rp 17 juta (Uang Pangkal) di UI; Rp 10 juta-Rp 15 juta (UKT) dan Rp 10 juta-Rp 15 juta (Uang Pangkal) di ITB; Rp 10 juta-Rp 15 juta (UKT) dan Rp 10 juta-Rp 15 juta (Uang Pangkal) di Unpad.
Ilmu Komputer: Rp 11 juta-Rp 37 juta (UKT) dan Rp 20 juta (Uang Pangkal) di UGM; Rp 10 juta-Rp 25 juta (UKA) dan Rp 8,5 juta-Rp 22 juta (UKS) di Unair; Rp 14 juta-Rp 16 juta (UKT) dan Rp 15 juta-Rp 17 juta (Uang Pangkal) di UI; Rp 10 juta-Rp 15 juta (UKT) dan Rp 10 juta-Rp 15 juta (Uang Pangkal) di ITB; Rp 10 juta-Rp 15 juta (UKT) dan Rp 10 juta-Rp 15 juta (Uang Pangkal) di Unpad.
Ilmu Gizi: Rp 11 juta-Rp 37 juta (UKT) dan Rp 23 juta (Uang Pangkal) di UGM; Rp 10 juta-Rp 25 juta (UKA) dan Rp 8,5 juta-Rp 22 juta (UKS) di Unair; Rp 14,5-16,5 JUTA (UKT )dan Rp 17 JUTA (Uang Pangkal) di UI; tidak tersedia di ITB; tidak tersedia di Unpad.
Psikologi: Rp 11 juta-35 juta (UKT)dan RP.14 juta-17 juta (Uang Pangkal) di UGM; Rp 10 juta-25 juta (UKA) dan Rp 8,5 juta-22 juta (UKS )di Unair; Rp 14 juta-16 juta (UKT )dan Rp 15 juta-17 juta (Uang Pangkal) di UI; tidak tersedia di ITB; Rp 10 juta-15 juta (UKT ) dan Rp 10 juta-15 juta (Uang Pangkal) di Unpad.
Matematika: Rp 11 juta-37 juta (UKT)dan Rp 20 juta (Uang Pangkal) di UGM; Rp 10 juta-25 juta (UKA) dan Rp 8,5 juta-22 juta (UKS ) di Unair; Rp 14 juta-16 juta (UKT ) dan Rp 15 juta-17 juta (Uang Pangkal) di UI; Rp 10 juta-15 juta(UKT) dan Rp 10 juta-15 juta (Uang Pangkal) di ITB; Rp 10 juta-15 juta (UKT) dan Rp 10 juta-15 juta (Uang Pangkal) di Unpad.
Baca Juga: Syarat Beasiswa LPDP Jenjang D4 dan S1, Cek Pula Jadwalnya di Sini
Selain perguruan tinggi negeri, ada juga perguruan tinggi swasta yang populer dan menyediakan program S2, seperti: Universitas Bina Nusantara (Binus), Universitas Prasetiya Mulya, Universitas Pelita Harapan (UPH), Universitas Multimedia Nusantara (UMN), dan Universitas Budi Luhur.
Berikut ini adalah rincian biaya kuliah S2 di lima perguruan tinggi tersebut untuk beberapa jurusan populer:
Akuntansi: Rp 13,5 juta (UKT) dan Rp 13,5 juta (Uang Pangkal) di Binus; Rp 17 juta (UKT) dan Rp 17 juta (Uang Pangkal) di Prasetiya Mulya; Rp 14 juta (UKT) dan Rp 14 juta (Uang Pangkal) di UPH; tidak tersedia di UMN; tidak tersedia di Budi Luhur.
Ilmu Komputer: Rp 19,5 juta (UKT) dan Rp 19,5 juta (Uang Pangkal) di Binus; tidak tersedia di Prasetiya Mulya; tidak tersedia di UPH; Rp 15 juta (UKT) dan Rp 15 juta (Uang Pangkal) di UMN; tidak tersedia di Budi Luhur.
Ilmu Gizi: tidak tersedia di Binus; tidak tersedia di Prasetiya Mulya; tidak tersedia di UPH; tidak tersedia di UMN; tidak tersedia di Budi Luhur.
Psikologi: tidak tersedia di Binus; tidak tersedia di Prasetiya Mulya; Rp 14 juta (UKT) dan Rp 14 juta (Uang Pangkal) di UPH; tidak tersedia di UMN; tidak tersedia di Budi Luhur.
Matematika: tidak tersedia di Binus; tidak tersedia di Prasetiya Mulya; tidak tersedia di UPH; tidak tersedia di UMN; tidak tersedia di Budi Luhur.
Cara Mendapatkan beasiswa
Mendapatkan beasiswa untuk S2 adalah impian banyak orang yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi tanpa terbebani biaya kuliah.
Beasiswa S2 bisa didapatkan baik di dalam negeri maupun di luar negeri, tergantung pada pilihan dan kualifikasi Anda.
Beberapa hal yang perlu Anda lakukan untuk mendapatkan beasiswa S2 adalah:
Memilih perguruan tinggi dan jurusan yang sesuai dengan minat, bakat, dan tujuan. Harus teliti dulu kualitas, akreditasi, kurikulum, dan prospek kerja dari perguruan tinggi dan jurusan yang dituju. Pastikan bahwa perguruan tinggi dan jurusan tersebut memiliki kerjasama dengan lembaga penyedia beasiswa yang dituju.
Menentukan jenis beasiswa yang akan dilamar. Ada berbagai jenis beasiswa, seperti pemerintah, universitas, organisasi non-pemerintah, perusahaan swasta, yayasan, dll. Setiap jenis beasiswa memiliki persyaratan, proses seleksi, cakupan biaya, dan manfaat yang berbeda-beda. Pilihlah yang sesuai kriteria dan kebutuhan Anda.
Baca Juga: Catat, Ini Dia Jadwal Pendaftaran Beasiswa LPDP Tahap 2, Bagaimana Prosedur Pendaftarannya?
Memenuhi persyaratan akademik dan non-akademik yang diminta oleh lembaga penyedia beasiswa. Persyaratan akademik biasanya meliputi nilai IPK, ijazah, transkrip nilai, skor tes bahasa Inggris (TOEFL atau IELTS), skor tes kemampuan akademik (GRE atau GMAT), dll. Persyaratan non-akademik biasanya meliputi surat rekomendasi, surat motivasi, esai, portofolio, riwayat kegiatan sosial atau organisasi, dll. Persiapkan berbagai dokumen dengan baik dan sesuai format yang diminta.
Mengirimkan aplikasi beasiswa secara online atau offline sesuai petunjuk. Isilah formulir aplikasi dengan lengkap dan benar, serta lampirkan dokumen-dokumen pendukung. Perhatikan juga deadline atau batas waktu pengiriman aplikasi.
Mengikuti proses seleksi lanjutan. Proses seleksi lanjutan bisa berupa wawancara, tes tertulis, tes kesehatan, presentasi, dll. Persiapkan dengan baik dengan belajar materi yang relevan, berlatih komunikasi dan presentasi, menjaga kesehatan dan stamina, dll.
Menunggu hasil pengumuman. Jika lolos seleksi dan diterima, akan ada surat pemberitahuan atau kontrak beasiswa. Baca dan pahami isi surat atau kontrak dengan baik, tanda tangani dan kembalikan sesuai instruksi. Urus perizinan dan administrasi lain yang diperlukan.
Beberapa contoh beasiswa S2 dalam negeri yang bisa Anda lamar adalah:
Beasiswa LPDP: Beasiswa ini ditawarkan oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan Republik Indonesia untuk program magister dan doktor di dalam negeri maupun di luar negeri. Beasiswa mencakup biaya kuliah, biaya hidup, biaya penelitian, biaya buku, biaya visa, tiket pesawat pulang pergi, asuransi kesehatan, dll.
Beberapa jurusan prioritas yang didukung oleh beasiswa ini adalah: ekonomi dan keuangan, hukum dan tata negara, pendidikan, kesehatan, teknologi, pertanian, energi, lingkungan, maritim, infrastruktur, pertahanan dan keamanan, sosial dan budaya, agama, dll.
Beasiswa Unggulan: Beasiswa ini ditawarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk program magister dan doktor di dalam negeri maupun di luar negeri.
Beasiswa ini mencakup biaya kuliah, biaya hidup, biaya penelitian, biaya buku, biaya visa, tiket pesawat pulang pergi, asuransi kesehatan, dll.
Beberapa jenis beasiswa unggulan yang bisa dilamar adalah: beasiswa unggulan masyarakat beRprestasi, beasiswa unggulan pegawai Kemdikbud, beasiswa unggulan dosen Indonesia (BUDI), dll.
Beasiswa IsDB: Beasiswa ini ditawarkan oleh Islamic Development Bank (IsDB) untuk program magister dan doktor di dalam negeri maupun di luar negeri.
Beasiswa ini mencakup biaya kuliah, biaya hidup, biaya penelitian, biaya buku, biaya visa, tiket pesawat pulang pergi, asuransi kesehatan, dll.
Beberapa jurusan prioritas yang didukung oleh beasiswa ini adalah: pembangunan berkelanjutan, ilmu kesehatan dan kedokteran, pertanian dan ketahanan pangan, pendidikan dan ilmu sosial, energi dan teknologi hijau.
Artikel ini adalah bagian dari sinergi inisiatif Lestari KG Media #SayaPilihBumi dengan media Intisari National Geographic Indonesia, Infokomputer, dan GridOto.