Intisari-online.com - Abu Mufakir atau Sultan Abdulmufakhir Mahmud Abdulkadir adalah raja ke-4 Kesultanan Banten yang bertakhta dari tahun 1596 hingga 1651.
Dia merupakan putra dari Sultan Maulana Muhammad, raja pertama di Pulau Jawa yang menggunakan gelar sultan.
Abu Mufakir naik tahta saat baru berusia lima bulan setelah ayahnya wafat di Palembang.
Pengangkatan takhta Sultan Abu Mufakir merupakan sebuah kejadian yang unik dan langka dalam sejarah Kesultanan Banten.
Pasalnya, ia diangkat menjadi sultan saat baru berusia lima bulan setelah ayahnya, Sultan Maulana Muhammad, wafat di Palembang pada tahun 1596.
Ia menjadi raja termuda di Pulau Jawa yang pernah memakai gelar sultan.
Meskipun demikian, ia tidak langsung berkuasa secara penuh karena masih di bawah pengasuhan ibunya, Nyimas Ratu Ayu Wanagiri, dan beberapa mangkubumi yang bertindak sebagai walinya.
Salah satu mangkubumi yang berpengaruh adalah Pangeran Arya Ranamanggala, yang menjadi wali dan penasehat utama Sultan Abu Mufakir sejak tahun 1608 hingga 16243.
Sultan Abu Mufakir baru benar-benar memegang kendali pemerintahan setelah Pangeran Arya Ranamanggala mundur karena sakit pada tahun 1624.
Saat itu, ia sudah cukup dewasa dan memiliki kemampuan untuk memimpin kerajaan.
Ia juga memiliki visi untuk menjaga kedaulatan dan kesejahteraan rakyatnya dari ancaman VOC yang ingin menguasai perdagangan lada di Banten.
Baca Juga: 20 Contoh Ucapan Perpisahan Wali Kelas di Grup WA, Bikin Sosok Murid Mengingat Selamanya
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR