Dua orang lainnya adalah Bung Karno dan Soepomo.
Dipersoalkan sejarawan Orde Baru
Menurut Nugroho, 1 Juni bukanlah hari lahir Pancasila sebagai dasar negara, tapi Pancasila yang dicetuskan Bung Karno.
Nugroho tidak memungkiri bahwa Pancasila sebagai istilah yang disampaikan Bung Karno memang muncul pada 1 Juni 1945.
Ide itu dilontarkan Bung Karno di hadapan peserta sedang BPUPKI.
Saat itu, Bung Karno menawarkan lima sila, terdiri atas: Kebangsaan Indonesia; Internasionalisme atau Perikemanusiaan; Mufakat atau Demokrasi; Kesejahteraan Sosial; dan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Yang menjadi masalah bagi Nugroho adalah bunyi sila kedua yaitu "Internasionalisme".
Sejarawan yang dikenal sangat antikomunisme itu menganggap "internasionalisme" sebagai semboyan komunisme.
"Tentu kita sudah dapat mengerti di mana letak kerawanan 1 Juni itu," ujar Nugroho, dikutip dari Majalah Tempo.
Sementara mengutip Harian Kompas, Orde Baru tidak menganggap 1 Juni 1945 sebagai hari lahir Pancasila, tapi hari lahirnya "istilah Pancasila".
Menurut Orde Baru saat itu, lima sila yang ada dalam Pancasila sebetulnya sudah ada dalam diri bangsa Indonesia.
Hari yang dianggap sebagai hari lahirnya Pancasila adalah 18 Agustus 1945, karena saat itu Pancasila secara resmi sudah menjadi falsafah bangsa dengan disahkannya UUD 1945.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR