Desta Kewalahan Layani Natasha Rizki, Beda Usia 16 Tahun Penyebabnya?

Yoyok Prima Maulana

Editor

Desta dan Natasha Rizki beda usia 16 tahun.
Desta dan Natasha Rizki beda usia 16 tahun.

Intisari-online.com -Pernikahan antara Desta Mahendra dan Natasha Rizki sempat menjadi sorotan publik karena adanya perbedaan usia yang cukup jauh di antara keduanya, yakni 16 tahun,

Desta yang saat itu berusia 35 tahun mempersunting Natasha yang masih berusia 19 tahun pada 21 April 2013.

Setelah 10 tahun menikah dan dikaruniai tiga orang anak, kabar mengejutkan datang dari keduanya.

Desta diketahui telah mengajukan permohonan cerai kepada Natasha di Pengadilan Agama Jakarta Selatan lewat kuasa hukumnya pada 11 Mei 20232.

“Caca ini jauh banget usianya. Dia masih semangat-semangatnya dalam segala hal, kalau saya sudah merasa ‘ya udah deh,’” ujar Desta di YouTube Najwa Shihab seperti dilansir dari Kompas.com.

“Caca ini kalau punya keinginan semangat banget, sampai kadang saya ‘ya Tuhan,’ bingung, saya harus bagaimana,” lanjutnya.

Desta lalu mendapat wejangan dari Quraish Shihab tentang pernikahan. “Kehidupan rumah tangga itu harus diperjuangkan, tidak ada orang yang langsung cocok,” kata Quraish Shihab. “Harus diperjuangkan. Pasti ada perbedaan, cari titik temu,” tambahnya.

Desta terlihat diam setelah mendengar wejangan dari Quraish Shihab.

Tak hanya Desta yang bercerita tentang kesulitannya menghadapi Natasha, di sisi lain Natasha Rizki juga menyampaikan tentang bagaimana dia dan Desta punya cara pandang, pendapat yang jauh berbeda, hingga membuatnya merasa berat.

“Aca agak susah tuh perbedaan pendapat, Aca sering banget beda pandangan sama Desta,” kata Natasha.

“Kayak Desta ke sini, Aca ke sini (beda arah), itu yang sebenarnya bikin kita jadi down,” lanjutnya.

Hal itu juga disetujui oleh Desta, di mana mereka hampir tak pernah sepaham dalam banyak hal, termasuk cara didik anak. “(Berbeda dalam) berbagai macam hal,” kata Desta.

Dampak Psikologis Pernikahan dengan Beda Umur Terlalu Jauh

Pernikahan dengan pasangan yang memiliki beda usia terlalu jauh (10 tahun atau lebih) mungkin terdengar romantis dan menarik bagi sebagian orang.

Namun, pernikahan semacam ini juga memiliki tantangan dan risiko tersendiri, terutama dari segi psikologis.

Berikut adalah 5dampak psikologis yang mungkin dialami oleh pasangan yang menikah dengan beda usia terlalu jauh:

1. Gangguan mental

Pasangan dengan beda usia yang jauh memiliki kepuasan pernikahan yang lebih rendah dibandingkan yang seumuran.

Hal ini bisa menyebabkan gangguan mental seperti depresi, kecemasan, gangguan disosiatif, dan trauma psikologis.

Gangguan mental ini bisa dipicu oleh berbagai faktor, seperti konflik rumah tangga, kekerasan dalam rumah tangga, keguguran atau kematian anak, masalah ekonomi, atau ketidakcocokan gaya hidup dan nilai-nilai.

2. Ketidaksuburan

Pernikahan dengan beda usia yang jauh juga bisa berdampak pada kesuburan pasangan, terutama jika salah satu pasangan sudah berusia lanjut.

Usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesuburan baik pria maupun wanita. Semakin tua usia seseorang, semakin menurun kualitas dan kuantitas sel telur atau sperma mereka.

Ketidaksuburan bisa menyebabkan stres dan frustrasi bagi pasangan yang ingin memiliki anak. Hal ini bisa memicu konflik atau perselingkuhan dalam rumah tangga. Jika pasangan memutuskan untuk melakukan pengobatan kesuburan atau program bayi tabung, hal ini juga bisa menimbulkan tekanan psikologis dan biaya yang besar.

3. Perbedaan fase hidup

Pasangan dengan beda usia yang jauh juga akan mengalami perbedaan fase hidup yang signifikan.

Misalnya, seseorang yang berusia 20-30 tahun biasanya sedang mencari jati diri, karier, dan pasangan hidup.

Sementara itu, seseorang yang berusia 40-65 tahun biasanya sedang mencari makna hidup, produktivitas, dan generativitas. Perbedaan fase hidup ini bisa menyebabkan perbedaan pandangan, kebutuhan, prioritas, dan harapan antara pasangan.

Pasangan dengan beda usia yang jauh juga akan menghadapi perbedaan kondisi fisik dan kesehatan. Salah satu pasangan mungkin masih memiliki stamina dan gairah seksual yang tinggi, sementara pasangan lainnya mungkin sudah mengalami penurunan hormon atau penyakit kronis. Hal ini bisa menimbulkan ketidakpuasan atau ketidaksesuaian dalam hubungan intim.

4. Perbedaan minat dan hobi

Misalnya, seseorang yang lahir di era 90-an mungkin menyukai musik, film, atau game yang populer di masa itu.

Sementara itu, seseorang yang lahir di era 2000-an mungkin lebih tertarik dengan teknologi, media sosial, atau tren terbaru. Perbedaan minat dan hobi ini bisa menyebabkan pasangan sulit menemukan kegiatan bersama yang menyenangkan atau mengikuti perkembangan pasangannya.

Perbedaan minat dan hobi juga bisa menimbulkan perasaan bosan, jenuh, atau tidak tertarik dengan pasangan. Hal ini bisa mengurangi kualitas komunikasi dan kedekatan emosional antara pasangan. Jika tidak diatasi dengan baik, hal ini bisa berujung pada pertengkaran atau perselingkuhan. (*)

Artikel ini dibuat dengan bantuan AI

Baca Juga: ‘Kami Bertemu di Pesta Dansa’ Kisah Cinta Tak Kenal Usia, Wanita 30 Tahun Ini Nikahi Pria yang Pantas Jadi Ayahnya

Artikel Terkait