Jadi Raja Gila, Sosok George III Sakit Apa? Ini Sejumlah Teorinya

Ade S

Editor

Sosok George III dalam film Queen Charlotte: A Bridgerton Story. Jadi sebenarnya George III sakit apa?
Sosok George III dalam film Queen Charlotte: A Bridgerton Story. Jadi sebenarnya George III sakit apa?

Intisari-Online.com -Film “Queen Charlotte: A Bridgerton Story” yang baru tayang di Netflix mengisahkan kisah cinta dan kekuasaan Ratu Charlotte, istri dari Raja George III.

Namun, tahukah Anda bahwa sosok Raja George III adalah salah satu raja Inggris yang paling terkenal karena mengalami gangguan mental yang disebut porphyria?

Lalu, George III sakit apa sebenarnya dan bagaimana penyakit ini mempengaruhi kehidupan sang raja?

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang porphyria, sebuah penyakit langka yang ditandai dengan urine berwarna biru atau ungu.

Selain itu, kita juga akan mengetahui apa saja teori lain yang mencoba menjelaskan penyakit mental Raja George III.

Siapa Sosok Raja George III?

Melansir Britannica,Raja George III adalah raja Inggris dan Irlandia dari tahun 1760 hingga 1801, dan raja Britania Raya dan Irlandia dari tahun 1801 hingga 1820.

Ia dikenal sebagai salah satu raja yang paling kontroversial dalam sejarah Inggris.

Ia menghadapi banyak tantangan selama masa pemerintahannya, seperti Perang Tujuh Tahun, Revolusi Amerika, Perang Napoleon, dan Pemberontakan Irlandia.

Ia juga dijuluki sebagai "raja gila yang kehilangan koloni Amerika".

Baca Juga: Bikin Sosok Raja George III Jadi 'Gila', Inilah Porphyria, Penyakit yang Ditandai Urine Berwarna Biru

Apa Itu Porphyria?

Melansir Mayo Clinic,Porphyria adalah sebuah penyakit langka yang ditandai dengan urine berwarna biru atau ungu.

Penyakit ini disebabkan oleh gangguan enzim yang menghasilkan porfirin, sebuah zat yang berperan dalam pembentukan hemoglobin.

Hemoglobin adalah protein yang mengangkut oksigen dalam darah. Jika porfirin tidak dibentuk dengan benar, maka zat ini akan menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan berbagai gejala.

Bagaimana Porphyria Mempengaruhi Raja George III?

Raja George III menunjukkan tanda-tanda penyakit mental pertamanya pada 1765, dalam awal pemerintahannya.

Beberapa sejarawan medis mengatakan bahwa ketidakstabilan mental George III disebabkan oleh kelainan fisik keturunan yang disebut porphyria.

Penyakit mental Raja George III ini ditandai dengan halusinasi, paranoia, gangguan umum dan sakit perut.

Meskipun diagnosis retroaktif tetap rumit, beberapa penelitian telah mencoba untuk membuktikan bahwa ia menderita porphyria dengan menganalisis rambut dan gigi sang raja.

Apa Saja Teori Lain Tentang Penyakit Raja George III?

Selain porphyria, ada beberapa teori lain yang mencoba menjelaskan penyakit mental Raja George III. Beberapa di antaranya adalah:

Baca Juga: Beda Dengan di Film, Beginilah Ratu Charlotte dan Raja George III di Dunia Nyata

- Bipolar disorder: sebuah gangguan mood yang ditandai dengan perubahan siklus antara mania dan depresi.

- Skizofrenia: sebuah gangguan psikotik yang ditandai dengan halusinasi, delusi, gangguan berpikir dan perilaku.

- Arsenic poisoning: sebuah keracunan akibat paparan arsenik, sebuah zat kimia beracun yang dapat menyebabkan kerusakan organ, kanker dan kematian.

- Sifilis: sebuah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Jika tidak diobati, sifilis dapat menyebar ke otak dan menyebabkan neurosifilis, sebuah kondisi yang dapat menyebabkan demensia, psikosis dan stroke.

Baca Juga: Pernah Mengoceh 58 Jam Non-Stop karena Penyakit Aneh, Ini Sederat Fakta Unik Sosok George III

slide 8 to 10 of 6

Artikel Terkait