Intisari-Online.com - Generasi Y, yakni generasi yang lahir dari tahun 1977-1994, kini sedang berada pada usia produktif kerja.
Oleh karena itu, sekarang ini, banyak perusahaan dengan mayoritas karyawan yang menduduki jabatan seperti supervisor, manajer, pemimpin, dan direktur adalah generasi Y.
Generasi Y, tentunya memiliki karakteristik berbeda dengan generasi sebelumnya, yakni generasi X.
Situs Socialmakerting menyebut, generasi X memiliki karakteristik lebih fleksibel (mudah berubah), dan tak loyal. Apakah pernyataan itu benar?
Salah satu bank swasta di Indonesia, DBS, adalah contoh perusahaan dengan 75 persen pegawai berusia muda, rata-rata di usia kisaran 30 - 35 tahun.
Menurut Satia Indrarini, Executive Director Human Resources & Development, PT Banks DBS Indonesia, generasi muda lebih cepat bosan, mereka tidak mau terkungkung.
Satia memaparkan hal tersebut setelah acara Workplace Wellness Conference di DBS Bank Tower, Jakarta (2/3/2016).
Satia juga mengungkapkan rata-rata karyawan generasi muda hanya bertahan lima tahun hingga akhirnya berpindah kerja ke perusahaan lain.
"Motif mereka rata-rata bukan uang, tetapi challenge," terangnya pada acara Workplace Wellness Conference di DBS Bank Tower, Rabu (2/3/2016) kemarin.
Lalu, menurut Satia, perusahaan harus memikirkan cara kreatif untuk memberi pembekalan dan berkomunikasi kepada para karyawan generasi Y.
DBS sendiri memilih digitalisasi alias penggunaan aplikasi mobile yang lebih mudah diakses oleh seluruh karyawan.
Terakhir, DBS juga menguatkan program-program yang mengutamakan kesejahteraan mental dan fisik karyawannya.
(kompas.com)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR