Kisah Tragis Kaisar Modi dari Jin, Naik Tahta dan Tewas dalam Waktu Kurang dari 24 Jam

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Kaisar Modi dari Dinasti Jin
Ilustrasi - Kaisar Modi dari Dinasti Jin

Intisari-online.com - Kaisar Modi dari Jin (1234) adalah kaisar terakhir dari Dinasti Jin yang berkuasa di Tiongkok utara pada abad ke-12 dan ke-13.

Dinasti Jin didirikan oleh suku Jurchen yang berasal dari Manchuria.

Mereka berhasil mengalahkan Dinasti Liao yang didirikan oleh suku Khitan dan menantang Dinasti Song yang berkuasa di Tiongkok selatan.

Namun, Dinasti Jin menghadapi ancaman besar dari bangsa Mongol yang dipimpin oleh Jenghis Khan.

Bangsa Mongol mulai menyerang wilayah Jin pada tahun 1211 dan merebut ibu kota mereka, Zhongdu (sekarang Beijing), pada tahun 1215.

Kaisar Jin terpaksa melarikan diri ke Kaifeng, ibu kota Song sebelumnya, dan mempertahankan sisa wilayah mereka.

Pada tahun 1233, bangsa Mongol mengepung Kaifeng dan memaksa Kaisar Aizong dari Jin untuk bunuh diri.

Kaisar Aizong tidak memiliki putra yang sah, sehingga dia menunjuk keponakannya, Wanyan Chenglin, sebagai pewarisnya.

Wanyan Chenglin adalah seorang jenderal militer yang dikenal dengan nama Kaisar Mo.

Kaisar Mo berhasil meloloskan diri dari Kaifeng bersama dengan beberapa pengikut setianya dan mencari perlindungan di Caizhou (sekarang Runan, Henan).

Sebuah kota benteng yang dikuasai oleh Zhang Rou, seorang jenderal Song yang beralih sisi ke Jin.

Baca Juga: Miliki Ribuan Gundik, Kaisar China Bisa Bebas Penyakit Seksual, Ini Penyebabnya

Di sana, Kaisar Mo dinobatkan sebagai kaisar pada tanggal 9 Februari 1234.

Namun, keberuntungan tidak berpihak kepada Kaisar Mo. Pada hari yang sama, Caizhou diserang oleh pasukan gabungan Mongol dan Song.

Kaisar Mo berusaha mempertahankan kota itu dengan gagah berani, tetapi akhirnya terbunuh dalam pertempuran.

Dengan demikian, dia menjadi kaisar dengan masa pemerintahan terpendek dalam sejarah Tiongkok, yaitu kurang dari satu hari.

Dengan kematian Kaisar Mo, Dinasti Jin pun berakhir.

Bangsa Mongol melanjutkan penaklukan mereka dan akhirnya mengalahkan Dinasti Song pada tahun 1279.

Mereka mendirikan Dinasti Yuan yang menguasai seluruh Tiongkok dan sebagian besar Asia.

Kisah tragis Kaisar Mo menunjukkan betapa kerasnya nasib seorang penguasa di tengah perang dan pergolakan.

Meskipun dia memiliki keberanian dan kemampuan militer yang luar biasa, dia tidak dapat mengubah takdir yang sudah ditentukan oleh sejarah.

Meskipun Kaisar Mo hanya memerintah sebentar, dia meninggalkan beberapa warisan yang penting bagi sejarah Tiongkok.

Salah satunya adalah Kitab Jin (Jin Shi), sebuah karya sejarah resmi yang mencatat peristiwa-peristiwa yang terjadi selama Dinasti Jin.

Baca Juga: Punya Tradisi Meminjamkan Istri Mereka, Alasan Pria Zaman Tiongkok Kuno Terbongkar!

Kitab ini ditulis oleh sejumlah sarjana yang ditugaskan oleh Kaisar Mo sebelum kematiannya.

Kitab ini terdiri dari 134 bab dan mencakup berbagai aspek kehidupan politik, militer, sosial, budaya, dan ekonomi pada masa Dinasti Jin.

Selain itu, Kaisar Mo juga dikenang sebagai salah satu tokoh yang berperan dalam perkembangan Konfusianisme di Tiongkok.

Dia adalah seorang penganut Konfusianisme yang taat dan menghormati para sarjana Konfusianis.

Dia juga mendukung pendidikan dan ilmu pengetahuan dengan memberikan bantuan kepada sekolah-sekolah dan akademi-akademi.

Dia bahkan pernah mengadakan ujian kenegaraan untuk merekrut pejabat-pejabat berbakat dari kalangan sarjana.

Kaisar Mo juga memiliki minat yang tinggi terhadap seni dan sastra.

Dia adalah seorang penyair yang mahir dan menulis banyak puisi yang mengekspresikan perasaan dan pemikirannya.

Dia juga menghargai karya-karya seni dan sastra lainnya dan sering mengundang para seniman dan sastrawan untuk berkunjung ke istananya.

Dia juga memerintahkan pembuatan beberapa monumen dan patung untuk memperingati peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Dinasti Jin.

*Artikel ini dibuat dengan bantuan Ai

Artikel Terkait