Intisari-Online.com -Ada temuan baru yang unik soal hubungan bos dan karyawannya. Menurut sebuah survei yang dilakukan My Navi, setidaknya satu dari empat karyawan pernah menangis di toilet kantor gara-gara bos. Survei ini berlaku untuk umum, laki-laki dan perempuan.
Bukan rahasia lagi, tak sedikit karyawan yang menghabiskan sebagian besar waktu mereka dengan bekerja di kantor. Yang seharusnya bekerja delapan jam, lantaran instruksi dari atasan, waktu bekerja menjadi 10 jam.
Kondisi ini, mau tidak mau, bisa membuat hubungan dengan atasan atau bos, bahkan dengan sesama rekan kerja, renggang.
Menurut survei yang dilakukan oleh situs My Navi terhadap 405 perempuan dan laki-laki yang tercatat sebagai karyawan kantoran, karyawan memang sering terluka secara emosional sehingga membuat mereka menangis. Salah satu lokasi populer untuk menangis adalah toilet kantor.
Hasil survei menunjukkan bahwa satu dari empat responden (24,9%) karyawan mereka sekurang-kurangnya satu kali menangis karena pekerjaan di toilet kantor. Alasan terbanyak yang menyebabkan mereka menangis adalah perilaku dan perkataan dari atasan.
“Bosku meminta menyelesaikan pekerjaan dengan cara tertentu, tiba-tiba saja, dia memintaku menyelesaikannya dengan cara lain. Lalu, ketika tugas itu tidak sesuai harapan, dia melemparkan kesalahan padaku,” ujar salah satu responden berusia 39 tahun.
Penyebab lainnya adalah masalah internal yang tidak berhubungan dengan bos dan pekerjaan. “Aku pernah menangis karena aku merasa gagal dalam satu tugas yang sederhana,” jelas karyawan pria berusia 40 tahun.
Riset yang dilakukan di Jepang ini menjelaskan bahwa kebiasaan menangis ini bukanlah refleksi diri yang lemah. Sebaliknya, para peneliti menyarankan untuk menangis. Sebab, menangis merupakan pelepasan emosional yang menyehatkan dan menenangkan.(Kompas.com)