Intisari-Online.com - Sempat anjlog pasca pidato Prabowo terkait penolakannya terhadap hasil rekapitulasi pemilihan presiden, IHSG dan rupiah kembali menguat setelah Jokowi menang.Seperti dilansir kompas.com, mata uang garuda melejit 1,1 persen ke posisi Rp 11.484 per dollar AS pukul 09.44 WIB. Ini merupakan level terkuat sejak 20 Mei 2014. IHSG juga langsung melaju ke zona hijau hingga kembali menembus level 5.104,83, naik 21,31 poin.
(Baca juga: Saham Malaysia Airlines Anjlok Pasca Jatuhnya Pesawat MH17)Sebelumnya, tanda-tanda kemenangan pasangan Jokowi-JK memang diprediksi berdampak positif terhadap perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Mulai meredanya kekhawatiran terhadap krisis politik Ukraina juga membuat bursa regional menghijau.Namun, zona hijau IHSG dan rupiah sempat terganggu sesaat setelah pidato Prabowo (22.7/2014). Data dari situs Bloomberg mencatat rupiah melemah 35,5 poin di level Rp 11.606 . IHSG juga terjun bebas 69 poin ke level 5.057 atau melandai 1,35 persen.IHSG dan rupiah kembali menguat setelah Jokowi menang. Perdagangan pun ramai, dimana nilai transaksi sudah menembus Rp 2,87 triliun. Padahal biasanya nilai transaksi pada menit-menit awal perdagangan rata-rata di bawah Rp 1 triliun, bahkan tidak mencapai Rp 500 miliar.
(Baca juga: Jokowi Anak Mama, Presiden-presiden AS Juga (1))Hingga sekitar pukul 09.10 WIB hari ini, indeks bertambah 41,29 poin (0,81 persen) menjadi 5.124,81. Tercatat 175 saham naik, 14 saham turun, dan 33 saham stagnan. Posisi IHSG dan rupiah kembali menguat setelah Jokowi menang menjadi bukti bahwa iklim politik mempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia.