Intisari-Online.com -Untuk perkembangan bisnis jilbab, masukan-masukan dari para pelanggan juga mempunyai peran penting. Saran-saran yang keluar dari mulut mereka akan menjadi bahan evaluasi yang cukup efektif untuk pengembangan motif si jilbab. Oleh sebab itu, bisnis jilbab perlu kedekatan dengan pelanggan.
Pelanggan tidak bisa merasa puas setiap saat. Ada kalanya mereka akan mengeluarkan keluhan-keluhan terkait produk yang dipakainya. Pebisnis jilbab harus sigap menghadapi permasalahan-permasalahan yang kerap dianggap sepele ini.
Jangan karena hal-hal yang sifatnya “sepele”, pelanggan pergi dan lebih memilih ke produsen lainnya. Selain hilang pemasukan, hilang juga kepercayaan. Dan Tia sangat mafhum hal-hal seperti itu bakal menimpa perusahaannya kapan pun.(Baca: Bisnis yang Bisa Dijalankan dari Garasi Rumah)
Sebagai salah satu langkah antisipasinya, Tia Wigati, 45, memercayakan orang-orangnya untuk terus berkomunikasi secara intens dengan para pelanggannya. Tentu saja pendekatan persuasif yang paling ditekankan. Menjadikan pelanggan seperti di rumah sendiri, berlama-lama di gerai sembari menikmati display jilbab yang dipajang adalah salah satu kenikmatan berdagang jilbab.(Baca: Tips Menjalankan Lebih dari Satu Bisnis)
Oleh karena itu, alangkah baiknya jika setiap toko jilbab di dalamnya terdapat advicer dan stylish yang siap memberi pengarahan kepada pelanggan terkait model dan motif terbaik saat menggunakan jilbab supaya terjadi kedekatan dengan pelanggan. Selain terlihat lebih syar’i, pelanggan-pelanggan ini juga tak terlihat jadul.