Ini Alasan BI Mendorong Transaksi Non Tunai

Hyashinta Amadeus Onen Pratiwi

Editor

Ini Alasan BI Mendorong Transaksi Non Tunai
Ini Alasan BI Mendorong Transaksi Non Tunai

Intisari-Online.com - Beberapa waktu lalu, Bank Indonesia (BI) turut mencanangkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Dengan ini, BI mendorong transaksi non tunai agar semakin berkembang.(Baca juga:Uang Tunai Tidak Akan Mati!)Tujuan dari GNNT yaitu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, pelaku bisnis, dan lembaga pemerintah agar menggunakan instrumen pembayaran non tunai. “Sehingga berangsur-angsur terbentuk less cash society dalam transaksi kegiatan ekonomi,” kata Gubernur BI, Agus Martowardojo seperti dikutip kontan.co.id.Program less cash sebenarnya telah dicanangkan sejak tahu lalu, namun Direktur Eksekutif Departemen Akunting dan Sistem Pembayaran BI, Rosmaya Hadi mengatakan peningkatan transaksi non tunai ternyata tidak berjalan cepat. Oleh karena itu GNNT diharapkan dapat mempercepat peningkatan tersebut.Alasan BI mendorong transaksi non tunai antara lain karena lebih aman dan nyaman. Selain itu transaksi juga lebih cepat sehingga perputaran bisnis juga semakin kencang. Menurut Rosmaya, ekonomi akan lebih efisien dan bergerak lebih cepat. Transaksi non tunai juga lebih transpraran dan akuntabel karena tiap transaksi tercatat dan terlacak.(Baca juga:Amankah Bitcoin untuk Investasi?)Chairul Tanjung, Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian menilai penggunaan uang elektronik akan berdampak positif pada inflasi. Uang beredar akan semakin sedikit sehingga kemungkinan penggelapan uang juga semakin kecil. Inilah mengapa BI mendorong transaksi non tunai di Indonesia.Transaksi non-tunai di Indonesia memang masih relatif rendah dibandingkan negara lain di ASEAN. Jumlah transaksi di sektor ritel mencapa Rp 7.500 triliun dan hanya 31% pembayaran yang menggunakan transaksi non-tunai. Padahal presentasi transaksi non tunai di negara tetangga sudah di atas 50%.Data BI menunjukkan potensi pengembangan uang elektronik untuk sektor transportasi di Jakarta bisa mencapai Rp 23,4 triliun per tahun. Ini menandakan potensi transaksi non tunai di Indonesia sebenarnya sangat besar. Namun, tidak mudah membuat Indonesia tanpa uang tunai dalam jangka waktu dekat. Pasalnya, masyarakat lebih senang memegang uang tunai. Infrastruktur pendukung transaksi non tunai pun belum merata di Indonesia. (kontan.co.id)

slide 8 to 10 of 6