Advertorial
Khalid bin Walid si pedang Allah, ternyata punya andil dalam kekalahan pasukan muslim saat Perang Uhud.
Intisari-Online.com -Khalid bin Walid, selain pernah membawa kejayaan Islam, ternyata juta pernah mengalahkan pasukan Islam.
Benar, penyebab kekalahan pasukan muslim saat Perang Uhud adalah taktik jitu Khalid bin Walid.
Ketika itu, pria yang kelak berjudul saifullah alias pedang Allah itu adalah penglima perang Quraisy.
Perang Uhud merupakan salah satu perang terpenting di awal sejarah Islam.
Perang yang terjadi pada625 M atau 3 H itu melibatkan pasukan muslim yang dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad melawan pasukan Quraisy yang dipimpin oleh Abu Sufyan.
Pemicunya adalah keinginan balas dendam suku Quraisy atas kekalahan mereka saat Perang Badar.
Perang Uhud menjadi salah satu perang paling diingat oleh kaum muslimin, terlebih karena dalam perang inilah mereka mengalami kekalahan.
Ada beberapa fakto, salah satunya adalah taktik jeniusKhalid bin Walid.
Sekadar informasi,Khalid bin Walid merupakan panglima perang yang terkenal dari suku Quraisy.
Dia adalah seorang penunggang kuda yang gagah dan cerdas dalam menyusun strategi perang.
Tak hanya saat Perang Uhud, Khalid juga terlibat dalam perang-perang yang lain seperti Perang Badar dan Perang Khandaq.
Sebelum masuk Islam, Khalid dikenal sebagaimusuh yang dihormati oleh Nabi karena keberaniannya.
Dalam Perang Uhud, Khalid bin Walid memimpin pasukan berkuda Quraisy yang berjumlah 200 orang.
Dia memanfaatkan kesalahan pasukan muslim yang meninggalkan posisi pemanah di atas Jabal Uhud untuk menyerang dari belakang dengan pasukan berkuda.
Dia berhasil membunuh banyak pasukan Muslim, termasuk paman Rasulullah SAW, Hamzah bin Abdul Muthalib.
Khalid bahkan sempat mengancam nyawa Rasulullah SAW sendiri, namun berhasil diselamatkan oleh Ali bin Abi Thalib dan Zubair bin Awwam.
Peran Khalid bin Walid dalam kekalahan pasukan Muslim di Uhud sangat besar.
Konon kabarnya, dia mengubah situasi perang yang awalnya menguntungkan pasukan Muslim menjadi sebaliknya.
Khalid menunjukkan kepiawaiannya dalam memanfaatkan kesempatan dan mengeksploitasi kelemahan lawan.
Dia juga menimbulkan trauma dan kesedihan bagi kaum Muslimin atas sahidnya para sahabat Nabi.
Lalu bagaimana Khalid bin Walid masuk Islam?
Khalid masuk Islam karenaterkesan dengan ajaran dan kepribadian Nabi Muhammad SAW.
Dia mendengar pujian Nabi Muhammad SAW terhadap keberanian dan kecerdasannya sebagai panglima perang.
Khalid juga mendengar ayat Al-Quran yang dibacakan oleh Bilal tentang persamaan derajat manusia di sisi Allah.
Setelah itu, ia memutuskan untuk menemui Nabi Muhammad SAW secara diam-diam dan menyatakan keislamannya pada saat Perjanjian Hudaibiyah.
Sisanya adalah sejarah, Khalidkemudian menjadi salah satu sahabat Nabi yang paling berjasa dalam menyebarkan Islam di berbagai wilayah.
Yang paling membekas dari diri Khalid bin Walid adalah julukannya, saifullah atau pedang Allah.
Julukan itu dia peroleh berkat kehebatannya dalam berperang di jalan Allah SWT.
Dia berperang di bawah bendera Islam di berbagai medan, seperti Suriah, Irak, Persia, dan Romawi.
Dia tidak pernah kalah dalam lebih dari 100 pertempuran yang ia ikuti.
Khalid bin Walid meninggal saat usianya 50 tahun pada 642 M atau 21 H di kota Hims, Suriah,karena penyakit demam yang dideritanya selama beberapa hari.
Dia dimakamkan di samping sahabatnya, Abu Ubaidah bin Jarrah.