Intisari-Online.com - Salah satu rujukan dalam mengurus keuangan adalah menggunakan perencanaan keuangan secara syariah. Cara menyusun rencana keuangan secara syariah berbeda dengan perencanaan keuangan konvensional. Ada beberapa pos keuangan yang harus didahulukan. Berikut langkah-langkahnya.
Dana darurat
Sama seperti penyusunan rencana keuangan konvensional, dana darurat tetap merupakan prioritas utama untuk dipenuhi. Seperti biasa, jumlahnya minimal sebesar dua belas bulan pengeluaran untuk yang sudah berkeluarga dan minimal tiga bulan pengeluaran untuk yang masih single.Menurut Direktur dan Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting Tejasari Asad, dalam Islam, kepala keluarga wajib mempersiapkan dana darurat bagi keluarga.
Membayar utang
Dalam ajaran Islam, utang adalah sesuatu yang diperbolehkan, namun kalau bisa tidak dilakukan. Menurut ajaran Rasulullah SAW, orang Islam diperbolehkan berutang hanya bila benar-benar membutuhkan atau karena terpaksa. Bila kita berutang, disarankan sesegera mungkin melunasi utang tersebut. Jadi, alokasikan sebagian pendapatan untuk membayar utang.Cermati juga besar cicilan utang yang harus dibayar setiap bulan bila berutang atau mengajukan kredit. “Persentase 30% dari penghasilan untuk batasan utang masih bisa dipakai,” terang Tejasari.
Bayar zakat
Membayar zakat termasuk salah satu rukun Islam. Karena itu, dalam merencanakan tujuan keuangan secara syariah, unsur zakat, infak dan sedekah juga harus diperhatikan. Ahmad Gozali, perencana keuangan dari Zelts Consulting, menyebut, dana zakat idealnya langsung disisihkan tiap mendapat penghasilan.“Zakat penghasilan harus dikeluarkan sebelum menikmati penghasilan,” sebut Ahmad. Penghasilan ini bukan cuma gaji dari bekerja. Hasil investasi juga harus dibayar zakatnya.
Dana bagi anak
Ada dua kebutuhan anak yang menjadi prioritas dalam perencanaan keuangan syariah. Pertama, mempersiapkan dana pendidikan anak. Sebab, pendidikan merupakan hal wajib dalam Islam. Kita bisa memanfaatkan asuransi pendidikan syariah untuk mempersiapkan dana pendidikan ini. Pilihan lainnya, reksadana syariah.“Investasi pada properti atau emas juga masih bisa,” kata Eko Endarto, perencana keuangan Finansia Consulting. Kedua, mempersiapkan dana bagi pernikahan anak kita kelak. Dalam Islam, orangtua wajib menikahkan anaknya.
Umroh dan Haji
Menunaikan ibadah haji juga termasuk salah satu rukun Islam. Cuma, kewajiban menunaikan ibadah haji ini berlaku bagi umat Islam yang mampu. Karena ada ketentuan tersebut, menyiapkan dana untuk naik haji bukan prioritas utama. kita juga bisa mengalokasikan dana untuk umroh. “Tapi jangan sampai keasyikan mempersiapkan umroh, dana buat naik haji malah tidak ada,” tegas Tejasari.
(Kontan)