Intisari-Online.com – Dalam menyumbangkan darah, prosedur umumnya dibuat lebih aman dengan mengikuti beberapa saran diet. Healthmeup, berbagi beberapa tips diet yang harus diikuti sebelum dan setelah donor sehingga dapat membantu kita membuat pengalaman donor yang aman, sukses, dan mungkin menyenangkan.
Berikut ini saran yang sebaiknya dimakan sebelum dan sesudah donor darah.
Yang sebaiknya dimakan sebelum donor darah
Makan makanan yang kaya zat besi selama dua minggu sebelum waktu donor. Misalnya, biji-bijian, bayam, bekatul, semangka, dll. Termasuk makanan yang kaya akan vitamin C, untuk membantu meningkatkan penyerapan zat besi. Untuk itu kita bisa mengonsumsi buah atau jus jeruk.
Minum banyak air dan jus buah di malam hari dan pagi sebelum menyumbangkan darah. Minum setidaknya delapan gelas cairan di pagi hari. Hindari minuman berkarbonasi.
Hindari makanan berlemak selama dua puluh empat jam sebelum menyumbangkan darah. Makanan berlemak dapat mempengaruhi tes yang akan dilakukan pada darah kita. Karena bila kelebihan lemak dalam darah, kita tidak dapat diuji untuk penyakit menular dan darah tidak dapat digunakan untuk transfusi.
Makan makanan sehat sebelum donor. Makan untuk menjaga kadar gula darah stabil, dan membantu kita merasa lebih baik setelah menyumbangkan darah.
Yang sebaiknya dimakan sesudah donor darah
Minum banyak cairan sangat penting setelah menyumbangkan darah, untuk menggantikan cairan yang baru saja hilang. Kita perlu terus minum banyak cairan selama 24 sampai 48 jam ke depan. Ini untuk membantu mencegah tekanan darah rendah.
Makan makanan yang kaya asam folat. Tubuh menggunakan folat, yang juga dikenal sebagai vitamin B-9, asam folat atau folacin, untuk memproduksi sel-sel darah merah baru. Ini membantu untuk menggantikan sel-sel darah yang hilang selama donor. Makanan yang mengandung folat termasuk hati, kacang-kacangan, asparagus, dan sayuran berdaun hijau seperti bayam, jus jeruk, dll.
Makan makanan yang kaya akan vitamin B-2 (riboflavin). Riboflavin, adalah vitamin lain yang diperlukan untuk memproduksi sel darah merah. Riboflavin membantu tubuh mengubah karbohidrat menjadi energi bagi tubuh. Karena setelah menyumbangkan darah kita merasa lemah, nah energi inilah yang menguntungkan kita. Makanan yang mengandung riboflavin mirip dengan makanan lain yang mengandung zat besi dan asam folat termasuk telur, kacang polong, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, brokoli, asparagus, dan sereal yang diperkaya vitamin. Produk susu seperti susu dan yogurt juga merupakan sumber yang baik untuk riboflavin.