Intisari-Online.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan keprihatinannya terkait kasus flu burung pada Jumat kemarin, setelah ayah dari seorang gadis Kamboja berusia 11 tahun yang meninggal karena penyakit itu juga dinyatakan positif terinfeksi.
Ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya penularan dari manusia ke manusia.
Peristiwa tersebut membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bekerja sama dengan pihak berwenang Kamboja dan menyebut situasinya mengkhawatirkan, sebagaimana dilansir Reuters, Sabtu.
Direktur Kesiapsiagaan serta Pencegahan Epidemi dan Pandemi WHO Sylvie Briand mengatakan kepada wartawan bahwa WHO sedang meninjau asesmen risiko global sehubungan dengan perkembangan terakhir.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu mengimbau masyarakat agar selalu melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai kewaspadaan atas potensi penularan flu burung clade baru 2.3.4.4b.
Selain itu Maxi pun meminta masyarakat segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala flu burung.
"Segera ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala flu burung dan ada riwayat kontak dengan faktor risiko," ujar Maxi dilansir dari siaran pers di laman resmi Kemenkes, Sabtu (25/2/2023).
Maxi menjelaskan, pemerintah tengah mewaspadai Kejadian Luar Biasa (KLB) flu burung clade baru meski saat ini risiko infeksi pada manusia masih rendah.
Hal ini sebagai bentuk kewaspadaan mengingat mutasi virus yang cepat dan konsisten pada mamalia.
Sehingga virus memiliki kecenderungan zoonosis dan berpotensi menyebar ke manusia Aturan kewaspadaan ini tertuang dalam Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Nomor PV.03.01/C/824/2023 tentang Kewaspadaan Kejadian Luar Biasa Flu Burung (H5N1) Clade Baru 2.3.4.4b yang ditetapkan pada 24 Februari 2023.
“Saat ini memang belum ada laporan penularan ke manusia, tapi kita tetap harus waspada” tegas Maxi.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR