Intisari-Online.com -Seperti yang kita ketahui, jika kita menambahkan MSG pada masakan yang akan kita makan, maka rasanya akan lebih enak. Namun, sebagian besar orang percaya bahwa MSG tidak baik untuk tubuh, terutama otak. Tapi sebuah penelitian membuktikan bahwa MSG tidak merusak otak. Benarkah?
Memang ada penelitian tentang MSG yang dapat merusak otak, namun itu dilakukan kepada tikus dan primate (kecuali manusia). MSG diberikan kepada hewan tersebut dengan cara disuntikkan, bukan dengan dimakan atau dikonsumsi. Selai itu, jumlah MSG yang dimasukkan ke dalam tubuh mereka pun dalam jumlah yang sangat banyak.
Seperti dikutip dari buku Buka Fakta 101 Mitos Kesehatan terbitan Gramedia Pustaka Utama, untuk penelitian konsumsi MSG pada manusia, sampai sejauh ini belum ada yang menunjukkan bukti bahwa MSG menimbulkan dampak yang berbahaya untuk otak.
MSG dapat meningkatkan intensitas empat rasa dasar, yaitu manis, pahit, asin, dan asam serta memberikan rasa yang kelima, gurih (umami). Studi “Function and Importance of Glutamate for Savory Foods” yang dipublikasi dalam Journal of Nutrition menyebutkan bahwa makanan yang memiliki rasa umami cenderung dinilai tubuh sebagai “makanan yang membuat air liur menetes”.
Tetapi, tidak semua makanan dapat ditambahkan dengan MSG, seperti makanan manis atau yang berbumbu tajam, seperti kolak pisang dan rendang. Rasa umami nyatanya tidak hanya didapat dari MSG. Rasa yang sama bisa kita dapatkan dalam keju cheddar, tomat, kentang, atau kol.
Yang perlu diperhatikan, sama seperti makanan lainnya, tentu saja MSG juga tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan. Berbagai badan kesehatan di seluruh dunia pun sepakat bahwa MSG aman dikonsumsi selama dalam jumlah yang wajar. Jadi, jangan takut untuk menggunakan MSG di dalam masakan, karena tidak merusak otak, kok.