Ini Pengertian, Penyebab Terjadinya Diskriminasi, dan Contohnya

Khaerunisa

Editor

Ilustrasi. Pengertian, penyebab, dan contoh diskriminasi.
Ilustrasi. Pengertian, penyebab, dan contoh diskriminasi.

Intisari-Online.com - Apa itu diskriminasi dan apa penyebab terjadinya diskriminasi?

Pada halaman 146 buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/SMK Kelas XI, terdapat pertanyaan mengenai penyebab terjadinya diskriminasi.

Soal tersebut berbunyi "Mengapa diskriminasi itu terjadi? Pernahkah kalian melakukan tindakan yang mengarah pada pelabelan negatif, diskriminasi, atau intoleransi?".

Pada bagian 3 unit 1 buku tersebut dipelajari mengenai "Stereotip, Diskriminasi, dan Bullying".

Diskriminasi dijelaskan sebagai perilaku negatif atau membahayakan terhadap anggota kelompok tertentu semata-mata karena keanggotaan mereka dalam kelompok tersebut.

Swim (dalam (Byrne, 1991) menyatakan bahwa diskriminasi adalah tindakan negatif terhadap orang yang menjadi obyek prasangka seperti rasial, etnik, agama, sehingga dapat dikatakan bahwa diskriminasi adalah prejudice in action.

Sementara itu dilansir dari buku Kamus Sosiologi (2012) karya Agung Tri Haryanto dan Eko Sujatmiko, diskriminasi adalah sikap membedakan secara sengaja terhadap golongan-golongan yang berhubungan dengan kepentingan tertentu.

Pembedaan tersebut biasanya didasarkan pada agama, etnis, suku, dan ras. Diskriminasi cenderung dilakukan oleh kelompok mayoritas terhadap kelompok minoritas.

Sikap diskriminasi muncul atau terjadi saat seseorang tidak memiliki sikap toleransi atau menghargai perbedaan.

Ada dua jenis diskriminasi yang sering dilakukan dalam kehidupan masyarakat, di antaranya rasisme dan seksisme.

Rasisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, merupakan paham bahwa ras diri sendiri adalah ras yang paling unggul. Ras lain diluar rasnya sendiri dipandang sebagai ras yang rendah.

Baca Juga: Penjelasan Bidang Apa Saja yang Termasuk dalam Sengketa Internasional

Sementara seksisme merupakan tindakan diskriminasi yang dilakukan oleh laki-laki terhadap perempuan. Dalam hal ini, kecerdasan dan kekuatan fisik laki-laki dianggap lebih tinggi daripada perempuan.

Lalu, apa penyebab terjadinya diskriminasi?

1. Prasangka

Prasangka merupakan penilaian yang telah dimiliki sebelumnya terhadap suatu kelompok dan masing-masing anggota kelompoknya.

Pada dasarnya, prasangka bisa bersifat positif, bisa pula bersifat negatif. Namun dalam hal ini umumnya prasangka bersifat negatif, yaitu perasaan negatif terhadap seseorang atau kelompok semata-mata berdasar pada keanggotaan dalam sebuah kelompok tertentu.

Prasangka dari suatu kelompok terhadap kelompok lain ini muncul karena agresi.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), agresi adalah perasaan marah atau tindakan kasar akibat kekecewaan atau kegagalan dalam mencapai pemuasan atau tujuan yang dapat diarahkan kepada orang atau benda.

Dalam ilmu antropologi, agresi adalah perbuatan bermusuhan yang bersifat penyerangan fisik ataupun psikis terhadap pihak.

Sebuah kelompok akan melakukan agresi apabila usahanya untuk memperoleh kekuasaan terhalang.

Apabila agresi terhalang oleh kelompok lain, maka agresi akan dialihkan dengan mengkambinghitamkan kelompok lain tersebut.

Tindakan tersebut akan berkembang menjadi prasangka yang dianut oleh anggota kelompok yang melancarkan agresi.

Baca Juga: Dampak Pembaruan Islam pada Masa Modern Bagi Bangsa Indonesia

2. Stereotip

Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Jumalis Walter Lippmann (1992), yang dimaknai sebagai the little pictures we carry around inside our head, di mana gambaran-gambaran tersebut merupakan skema mengenai kelompok.

"Manstead dan Hewstone mendefinisikan stereotip sebagai societally shared beliefs about the characteristics (such as personality traits, expected behaviors, or personal values) that are perceived to be true of social groups and their members" (keyakinan tentang karakteristik seseorang (seperti ciri kepribadian, perilaku, nilai pribadi) yang diterima sebagai kebenaran kelompok sosial.

Stereotip adalah proses kognitif, bukan emosional, sehingga ia tidak selalu mengarah kepada tindakan yang sengaja dilakukan untuk melecehkan.

Stereotip ini seringkali digunakan untuk menyederhanakan dunia tanpa melihat perbedaan-perbedaan yang detail di dalamnya.

Stereotip dapat menjadi penyebab diskriminasi, ketika tercipta citra kaku tentang kelompok ras atau budaya lain tanpa memerhatikan kebenaran dari citra tersebut.

Contoh stereotip yang dapat menyebabkan diskriminasi yaitu pandangan terhadap lapisan bawah masyarakat yang dinilai bersifat malas, bodoh, tidak berambisi, dan lain-lain.

Itulah pengertian dan penyebab terjadinya diskriminasi. Untuk lebih memahami tentang diskriminasi, berikut ini beberapa contohnya:

Ilustrasi diskriminasi.
Ilustrasi diskriminasi.

1. Sekelompok orang mengejek atau memperlakukan orang secara berbeda hanya karena perbedaan keyakinan.

2. Perlakuan berbeda antara orang kaya dengan orang miskin ketika berobat ke rumah sakit.

3. Melakukan diskriminasi dengan menjauhi teman yang berasal dari luar Pulau Jawa.

Baca Juga: Alasan Sunan Gresik Menghapus Sistem Kastanisasi

4. Warga Amerika Serikat masih sering membedakan perlakuan antara warga kulit putih dengan kulit hitam.

5. Seorang perempuan tidak diperbolehkan bekerja sebagai sopir atau pilot karena jenis kelaminnya.

Untuk menghindari perilaku diskriminasi, berikut ini beberapa cara yang dapat diterapkan:

1. Menjalin komunikasi dan membina hubungan yang baik dengan teman atau keluarga yang berbeda suku, agama, ras dan budayanya.

2. Membiasakan diri untuk tidak mudah menilai orang lain dari penampilan luarnya saja.

3. Membiasakan diri untuk tidak mudah mengejek, menghina atau membenci hanya karena berbeda suku, agama, ras, status sosial ataupun kebudayaannya.

4. Mempelajari kebudayaan dan bahasa daerah lainnya, agar lebih mudah memahami betapa indahnya hidup aman dan tentram tanpa diskriminasi.

5. Menghormati dan menghargai setiap perbedaan yang ada.

6. Menyadari jika setiap manusia memiliki hak asasi manusianya masing-masing, termasuk bisa menjalani hidup tanpa perlakukan diskriminatif.

7. Menumbuhkan semangat dan jiwa nasionalisme.

Baca Juga: Pengaruh Globalisasi dalam Aspek Ekonomi, Teknologi, Serta Budaya

(*)

Artikel Terkait