Diguncang Gempa M 7,8, Air Serupa Darah Pernah Menggelegak Muncul di Jalanan Turki

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Setelah diguncang gempa pada awal tahun 2020, air berwarna merah darah keluar dari jalanan Turki
Setelah diguncang gempa pada awal tahun 2020, air berwarna merah darah keluar dari jalanan Turki

Intisari-Online.com - Gempa berkekuatan M 7,8 mengguncang Turki bagian selatan pada Senin (6/1/2023) pagi.

Berdasarkan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), pusat gempa terletak 23 kilometer timur Nurdagi, Provinsi Gaziantep pada kedalaman 24,1 kilometer.

Nurdagi terletak di sepanjang perbatasan Turki-Suriah.

Oleh sebab itu, gempa juga dirasakan di beberapa negara di wilayah tersebut, termasuk Suriah dan Lebanon.

Jumlah korban baru membuat total kematian diTurki dan Suriah menjadi setidaknya 3.823 setelah Turki merevisi jumlah korban sebelumnya menjadi 2.379.

Turki mengumumkan tujuh hari berkabung bagi yang meninggal.

Gempa tersebut merobohkan sejumlah bangunan dan membuat penduduk berlarian ke jalan.

Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan puluhan bangunan runtuh, sementara warga yang ketakutan berkerumun di jalanan di tengah kekacauan.

Gempa susulan yang kuat telah dirasakan di Turkiye selatan dan tengah.

Sekitar 11 menit setelah gempa utama melanda, gempa susulan terkuat berkekuatan M 6,7 melanda sekitar 32 kilometer barat laut pusat gempa utama.

Baca Juga: Nonton Film Firestorm, Dibintangi Andy Lau, Aktor Senior Hong Kong Berjuluk 'Raja Surga'

Gempa susulan hebat lainnya dengan kekuatan M 5,6 kemudian terjadi 19 menit setelah gempa utama.

Seorang wartawan bernama Eyad Kourdi yang tinggal di Gaziantep mengatakan, ada delapan gempa susulan yang sangat kuat dalam waktu kurang dari satu menit setelah gempa berkekuatan M 7,8 melanda.

Menurutnya, hal tersebut menyebabkan barang-barang di rumahnya jatuh ke tanah.

Banyak tetangganya juga meninggalkan rumah mereka setelah gempa.

Turki sendiri disebut-sebut sebagai sarang aktivitas seismik.

Sebab negara ini berada di Lempeng Anatolia, yang berbatasan dengan dua patahan utama saat bergerak ke arah timur laut melawan Eurasia.

Patahan Anatolia Utara melintasi negara itu dari barat ke timur dan patahan Anatolia Timur terletak di wilayah tenggara negara negara lintas benua itu.

Peristiwa ini sekaligus mengingatkan pada bencana serupa yang terjadi pada awal 2020 silam.

Pada waktu itu Turkidiguncang dengangempaberkekuatan 6,8 magnitudo,yang membuat sejumlah jalan mengalami keretakan akibat guncangan.

Selain membuat jalanan mengalami keretakan, gempa tersebut diketahui juga mengakibatkan keluarnya air berwarna merah darahkeluar dari dalam tanah sekitar kawasan dekat Sivrice.

Kemunculan air berwarna merah darah dari tanah itu pun kemudian membuat warga setempat takut, dan sempat menghubungkannya dengan tanda-tanda akhir zaman.

Baca Juga: Turki Dihantam Gempa 7,8Magnitudo, Rupanya Negara Itu Memang Jadi 'Sarang' Gempa

Meskipun begitu, sejumlah pihak menyebut bahwa air berwarna merah darah itu muncul setelah adanya keretakan pada tempat persediaan air di bawah tanah.

Para teknisi setempat selama ini memang kerap kali memberikan pewarna di dekat pipa air sehingga mereka dapat mengidentifikasi kebocoran yang terjadi.

Namun, menurut laporan, para teknisi selama ini kerap menggunakan warna-warna cerah seperti hijau ataupun kuning, bukan merah seperti yang ada dalam video.

Ada juga penjelasan lain yang mengatakan bahwa warna merah itu bisa jadi lantaran tercampurnya sumber air dengan limbah darah dari rumah pemotongan hewan.

Bahkan, ada juga yang mengait-kaitkan fenomena misterius itu dengan tanda-tanda akhir zaman.

kibat gempa tersebut, setidaknya 36 orang meninggal dan sekitar 1.607 orang mengalami luka-luka. Gempa tersebut berpusat di dekat distrik Sivrice, Provinsi Elazig, Turki Timur, dengan kedalaman 9 mil.

Baca Juga: Burung Beterbangan Tak Tentu Arah 'Sebelum Gempa di Turki,' Deteksi Bencana?

(*)

Artikel Terkait