Inilah Sejarah Cap Go Meh di Indonesia dan Keunikan Perayaanya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Perayaan Cap Go Meh di Indonesia.
Ilustrasi - Perayaan Cap Go Meh di Indonesia.

Intisari-online.com - Usai perayaan hari raya Imlek biasanya orang-orang Tionghoa di Indonesia merayakan Cap Go Meh.

Perayaan ini di Indonesia pun juga tak kalah serunya dengan perayaan Imlek.

Sebelum membahas mengenai sejarah Cap Go Meh mungkin kita perlu mencari tahu dulu apa itu perayaan Cap Go Meh.

Mengutip beberapa sumber, Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkian.

Cap berarti sepuluh, kemudian Go berati lima dan Meh berarti malam.

Kata Cap Go Meh merujuk pada perayaan yang diselenggarakan pada penanggalan 15 dalam kalender China.

Namun, penyebutan Cap Go Meh ini hanya populer di Indonesia saja.

Sementara di negara lain seperti China, Taiwan, dan Singapura memiliki sebutan lain untuk perayaan ini.

Perayaan Cap Go Meh juga meriah di Indonesia, wilayah yang memiliki perayaan besar Cap Go Meh adalah di Singkawang.

Perayaan Cap Go Meh di Singkawang sampai menarik wisatawan nasional maupun internasional.

Sementara itu perayaan Cap Go Meh juga memiliki sejarah panjang.

Baca Juga: Inilah 3 Shio yang Hidupnya Diramalkan Berubah Drastis di Februari 2023

Mengutip dari Kompas.com, Cap Go Meh berasal dari zaman Dinasti Han (206SM-25M).

Artinya perayaan Cap Go Meh ini sudah berlangsung selama 2.000 tahun lalu.

Perayaan ini dilakukan pada masa biksu Buddha masih membawa lentera merah untuk beribadah.

Mereka kemudian menerbangkan lentera teresebut yang menandakan untuk melepaskan nasib buruk.

Inilah alasan mengapa Cap Go Meh identik dengan lentera merah.

Selain itu Cap Go Meh juga memiliki cerita bahwa wanita pada zaman dahulu yang belum menikah dilarang keluar rumah kecuali waktu Cap Go Meh.

Hal inilah alasan mengapa Cap Go Meh juga disebut sebagai hari kasih sayang di China.

Pada saat itu wanita diizinkan keluar rumah untuk bersosialisasi hingga bertemu dengan lawan jenisnya.

Kemudian, perayaan Cap Go Meh ini juga menandakan akhir tabu bagi perayaan Imlek.

Saat perayaan Imlek ada beberapa pantangan yang dilarang dilakukan, namun boleh dilakukan pada saat Cap Go Meh.

Cap Go Meh menjadi pananda hal-hal tabu saat Imlek telah usai.

Baca Juga: Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023, Ada Libur dan Cuti Panjang

Sementara itu bagaimana dengan perayaan Cap Go Meh di Indonesia?

Di Indonesia perayaan Cap Go Meh juga tak kalah meriah, dan menariknya perayaan ini telah berakulturasi dengan budaya setempat.

Misalnya di Pulau Jawa perayaan Cap Go Meh dirayakan dengan berbagai kuliner seperti saat lebaran.

Seperti ketupat, lontong, dll, namun bentuknya berbeda tidak menyerupai ketupat saat lebaran.

Artikel Terkait