Di era sebelum microchip dan perangkat digital, ilmuwan CIA harus menemukan cara untuk memasang mikrofon, antena, pemancar audio, dan baterai di dalam tubuh kucing.
"Mereka membelah perut kucing dan memasukkan baterai ke dalamnya. Mereka menciptakan makhluk mengerikan," kata Victor Marchetti, mantan pegawai CIA.
CIA juga membuat kucing berteknologi tinggi bukanlah tugas yang mudah di era komputer berukuran ruangan.
Kucing itu pasti memakai banyak peralatan, harus hidup dan tetap terlihat seperti kucing, tanpa bekas luka atau benjolan, menurut majalah Smithsonian.
Bekerja sama dengan beberapa kontraktor peralatan audio, CIA membangun pemancar audio sepanjang hampir 2 cm untuk ditanamkan di dasar tengkorak kucing.
Mikrofon ditempatkan di liang telinga. Antena dipasang di sepanjang tulang belakang, di bawah lapisan tebal. bulu untuk memudahkan penyembunyian.
Teknisi memiliki sedikit masalah dengan baterai karena ukuran kucing terbatas, sehingga mereka hanya dapat menggunakan baterai terkecil.
"Hal ini membatasi waktu perekaman," kata Matt Soniak, penulis Mental Floss.
Setelah operasi, kesuksesan awal datang karena kucing itu masih hidup dan alat perekamnya bekerja dengan baik.
Tim ilmuwan CIA menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk melatih kucing tersebut dengan instruksi sederhana.
Saat itu, kata mantan agen CIA Marchetti, pelatihan tersebut menjanjikan berkat terobosan dalam stimulasi otak.
Baca Juga: Sikapnya Malu-malu Kucing, Seperti Apa Kehidupan Gundik di Keputren Raja Jawa?
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR