Inilah Caranya Agar Air Jahe yang Menyehatkan Tak Berubah Menjadi Jahat

Ade Sulaeman

Editor

Agar Air Jahe yang Menyehatkan Tak Menjadi Jahat
Agar Air Jahe yang Menyehatkan Tak Menjadi Jahat

Intisari-Online.com - Air jahe telah lama dikenal karena kemampuannya dalam menenangkan perut, serta meredakan beberapa penyakit yang terkait dengan udara dingin, seperti kembung, batuk, hingga flu.

Tetapi, air jahe juga dapat menjadi “jahat” bagi tubuh bila dikonsumsi berlebihan.

Menurut Chris Kilham ahli pengobatan alternatif The Medicine Hunter, air jahe merupakan salah satu obat yang paling terkenal untuk menghilangkan sindrom penyakit dingin, seperti benar-benar dapat membunuh rhinovirus yang merupakan penyebab pilek.

Lebih umum lagi, air jahe sudah lama digunakan sebagai pereda rasa mual akibat kembung atau mabuk.

(Baca juga: Tidak Hanya Sebagai Bumbu Gulai, Jahe dan Lengkuas pun Bisa Dijadikan Manisan)

"Walau begitu, jahe bisa merangsang produksi empedu dan menjadi bantuan pencernaan yang menguntungkan. Tetapi jika Anda mengonsumsi air jahe tanpa mengonsumsi makanan apapun sebelumnya—perut kosong—dapat menyebabkan stimulasi berlebihan pada lambung yang justru menyulitkan pencernaan," kata Kilham.

"Reaksi ini memang tak selalu terjadi pada semua orang, tetapi hal ini sangat mungkin terjadi, terlebih pada mereka yang memiliki perut sensitif atau lambung bermasalah," lanjut Kilham

Untuk menghindari masalah lambung, Kilham menyarankan untuk mengonsumsi camilan atau makanan sebelum meminum air jahe dan hanya meminum dalam jumlah yang wajar, yaitu secangkir air jahe atau teh jahe dalam satu waktu.

Teman Penderita Diabetes

Manfaat jahe telah dikenal selama ribuan tahun. Tidak hanya sebagai bumbu masak, rempah-rempah dengan nama latinZingiber officinalejuga bermanfaat sebagai obat tradisional.

Bahkan disebutkan bahwa jahe dapat meredakan nyeri otot. Jahe diperkirakan berasal dari bagian selatan daratan Cina, yang kemudian menyebar ke seluruh Asia, Eropa, Afrika ke Amerika Latin.

MenurutHuffington Post, sejumlah ilmuwan dari University of Sydney, Australia, menemukan manfaat jahe pada pasien diabetes. Mereka menemukan bahwa nutrisi jahe bekerja membantu mengatur kadar gula darah.

(Baca juga:Mulai dari Jahe Hingga Bawang Putih, Inilah Cara-cara Alami Mencegah Penyakit Jantung)

Berdasarkan hasil riset yang dipublikasikan dalamMedical News,ekstrak jahe berisi gingerol, yang mampu meningkatkan penyerapan glukosa ke dalam sel otot bebas dari produksi insulin.

Profesor Roufogalis, seorang ahli kimia farmasi yang terlibat dalam penelitian mengatakan, “Jahe membantu mengontrol kadar gula darah pasien diabetes untuk mencegah komplikasi jangka panjang.”

Kandungan gingerol dalam jahe juga memiliki efek antikoagulan yang mencegah pembekuan darah. Merangsang pelepasan hormon adrenalin yang meningkatkan aliran darah.

Itulah sebabnya jahe juga bertindak untuk mencegah penyumbatan pembuluh darah sebagai penyebab utama stroke dan serangan jantung.

Meskipun masih memerlukan penelitian lebih lanjut, temuan ini menambah serangkaian manfaat jahe bagi tubuh.

Khasiat jahe yang telah dikenal dari generasi ke generasi antara lain, mengurangi batuk, pilek, perut kembung, gangguan pencernaan, mual, diare, dan sakit tenggorokan.

(Baca juga:Jahe dan Teh Atasi Kanker)

Sebagai rempah-rempah, jahe hampir selalu disajikan dalam berbagai masakan oriental, baik tumis, dipanggang, digoreng, sampai dikukus.

Meskipun manfaat kesehatan yang melekat, jahe menawarkan rasa yang khas dan aroma yang menambah rasa untuk hidangan. Jahe juga digunakan untuk membantu menghilangkan bau amis dari makanan seperti ikan, udang, daging sapi, dan unggas.

(Ayunda Pininta/kompas.com danK. Tatik Wardayati/intisari-online.com)

Artikel Terkait