Intisari-Online.com – Penelitian terbaru dari Mayo Clinic dan Indiana University School of Medicine telah menemukan fakta mengapa kita kesulitan mengalami orgasme. Rupanya, itu terjadi bukan hanya karena masalah mental, tapi bergantung pada dua faktor kunci.
Bagi pria, kesulitan mendapat orgasme lebih dikarekanan gangguan pada sistem saraf. Salah satu peneliti, dr. Siegel mengatakan orgasme laki-laki bergantung pada sistem sarah simpatetis, yang mengontrol respons ‘melawan atau melepas’ tubuh.
Mendapatkan orgasme bergantung pada bagaimana fungsi “putaran” sistem saraf kita, yang mengirimkan informasi sensorik melalui tulang belakang atau otak ke penis. Informasi tersebut nantinya akan dikirim kembali ke otak untuk memberitahu penis apa yang harus dilakukan untuk merespons. Jika “putaran” itu tidak berfungsi – yang mana disebakan karena cidera tulang belakang atau masalah di otak – maka lebih sulit bagi pria untuk mencapai orgasme.
Sementara itu, pada wanita, kesulitan orgasme lebih disebakan karena posisi seks. “Posisi klitoris saat seks harusnya mendekati dinding vagina,” ujar dr. Siegel. Semakin dekat klitoris dengan dinding vagina, maka semakin mudah wanita mendapat orgasme. Tentunya juga dibantu dengan posisi penis yang brilian.
Para peneliti menemukan fakta bahwa doggy style tidak merangsang dinding vagina sebanyak jika kita “penetrasi dari depan” -- misalnya seprti gaya misionaris atau woman on top.(metro.co.uk)