Intisari-Online.com - Kama Sutra yang dikenal sebagai ‘kitab suci’ seks India kuno banyak dikenal sebagai panduan untuk melakukan kegiatan seks, khususnya terkait dengan posisi seks.
"Sebenarnya Kama sutra merupakan buku teks untuk mempraktikkan tantra, yang berarti seksualitas suci dalam bahasa Sansekerta," kata Markie Twist, Ph.D, pakar Kama Sutra dari Universitas Wisconsin.
Tantra mengikuti dua langkah latihan, yakni Vama Marga (jalan tangan kiri) yang berisi tentang posisi seks akrobatik, serta Dakshina Marga (jalan tangan kanan), yang berisi tentang energi, emosi, dan hal-hal nonfisik dari seks.
Walau buku Kama Sutra memang mendeskripsikan tentang seks, tetapi juga menekankan tentang kepuasan emosional dan keintiman hubungan batin dengan pasangan.
Salah satu terjemahan Kama Sutra dalam bahasa Inggris yang paling populer ditulis oleh Sir Richard Burton tahun 1883. Sayangnya, sebagian besar isinya tidak tepat karena ia juga memasukkan banyak kepercayaan kuno dari era Victoria.
Hal itu pula yang menyebabkan mengapa banyak kerancuan tentang Kama Sutra. Oleh karena itu, pastikan Anda membaca buku dari terjemahan yang tepat.
Di luar soal posisi bercinta ala Kama Sutra yang banyak dicari orang, sebenarnya kitab ini juga mengajarkan berbagai ritual untuk membangun keintiman emosional yang tidak ada kaitannya dengan penetrasi seks.
Sebagai contoh, Anda bisa mencoba melakukan sinkronisasi pernapasan dengan pasangan (dengan meletakkan tangan di dada pasangannya) dan melakukan kontak mata selama beberapa waktu tanpa bergerak.
Praktik tersebut termasuk dalam meditasi yang dipercaya mampu meningkatkan sensasi dan membuat kita lebih memahami tubuh kita. Jika dilakukan rutin, efek rangsangan akan terasa lebih kuat.
Feminis
Kama Sutra juga menekankan kepuasan pihak perempuan dan memiliki argumen yang cukup modern jika menilik kitab ini ditulis ribuan tahun lalu. Misalnya, salah satu ayatnya menyebutkan pria harus mengutamakan kepuasan wanita lebih dulu dan menahan orgasmenya sehingga wanita dapat mencapai klimaks.
Disebutkan juga, seks bukan hanya untuk menghasilkan bayi dan perempuan seharusnya juga memiliki kendali dalam keuangan keluarga.
Cukup banyak posisi bercinta ala Kama Sutra yang untuk membutuhkan partisipasi aktif pihak wanita untuk mencapai kepuasan bersama. Jadi, wanita tidak harus pasrah saja menerima.
Taktik untuk mencapai kepuasan bercinta ala Kama Sutra memang membutuhkan latihan dan tentunya waktu yang cukup.
Jika Anda hanya punya waktu 10 menit untuk bercinta, mungkin tak akan sempat jika mengikuti saran Kama Sutra karena diperlukan meditasi dulu. Jadi, bila waktu Anda dan pasangan cukup, tak ada salahnya membaca Kama Sutra bersama dan mempraktikannya.
(kompas.com)