Intisari-Online.com – Jika tujuan sebuah produk kosmetik dijual adalah untuk menambah kepercayaan diri para wanita, maka lain halnya dengan iklan produk kosmetik yang justru membuat wanita tidak percaya diri.
Setidaknya itulah hasil sebuah penelitian yang dipublikasikan dalma Journal of Consumer Research yang menemukan bahwa iklan produk kosmetik menyebabkan banyak wanita merasa semakin sulit untuk percaya diri.
“Salah satu kekuatan dari iklan komersial di industri kecantikan adalah mengubah produk yang terlihat biasa saja menjadi sebuah produk yang memiliki daya jual tinggi untuk mereka yang melihat dan menontonnya,” jelas penulis studi, Debra Trampe dari University of Groningen, Belanda, Diederick A. Stapel dari Tilburg University, dan Frans W. Siero (University of Groningen).
Salah satu konsep umum iklan lipstick, kata Trampe, meletakkan produk di sebelah sepatu tumit tinggi (stiletto). Cara ini menggambarkan kemewahan dan kelembutan feminin.
Para peneliti melakukan empat eksperimen untuk mempelajari reaksi yang terjadi pada konsumen setelah menyaksikan iklan produk kosmetik.
Mereka meminta partisipan wanita melihat dan menonton dua jenis iklan kosmetik.
Iklan pertama, memperlihatkan iklan pendongkrak kecantikan seperti parfum, bedak, perona mata, dan sebagainya.
Iklan ke-dua, menampilkan iklan perawatan kulit, seperti obat jerawat, pelembab, dan deodorant.
Ternyata, hasil studi mengungkapkan bahwa para partisipan wanita merasa tidak percaya diri dan begitu buruk ketika melihat berbagai iklan kosmetik “pendongkrak” kecantikan.
Kondisi tersebut tidak dirasakan oleh partisipan setelah melihat iklan perawatan kulit.
Tampre mengatakan bahwa konsep kreatif iklan yang banyak menggunakan lampu sorot yang sangat terang, memberikan dampak negatif pada konsumen wanita mengenai citra diri.
Selain itu, Model wanita yang biasanya sangat cantik, juga menjadi pemicu para partisipan wanita merasa semakin tidak percaya diri.
(Lusina/kompas.com)