Menderita Kleptofobia? Kita Akan Sering Merasa Takut Dicuri Sekaligus Mencuri

Tika Anggreni Purba

Editor

Menderita Kleptofobia? Kita Akan Sering Merasa Takut Dicuri Sekaligus Mencuri
Menderita Kleptofobia? Kita Akan Sering Merasa Takut Dicuri Sekaligus Mencuri

Intisari-Online.com –Kleptofobia merupakan salah satu fobia saat penderitanya merasa ketakutan pada pencuri. Biasanya ketakutan itu dibagi menjadi dua bagian. Pertama takut kecurian dan kedua adalah takut mencuri sesuatu dari orang lain. Dua ketakutan ini bisa terjadi terpisah maupun bersamaan.

Banyak penyebab mengapa seseorang bisa mengalami fobia ini:

* Peristiwa negatif. Hampir semua kejadian kleptofobia terjadi karena peristiwa buruk yang pernah terjadi, misalnya pernah dirampok. Apalagi perampokan yang dialami dengan todongan senjata, biasanya lebih membekas dan menimbulkan ketakutan tersendiri.

* Konflik internal. Seseorang bisa mengalami kleptofobia karena persoalan dan konflik yang membuat ia tidak mengerti dengan jelas keburukan dari “mencuri”. Sehingga banyak orang yang tidak bisa mengidentifikasikan bahwa “menyontek, berselingkuh, dan curang” merupakan perilaku yang bisa mengembangkan keinginan untuk mencuri.

* Pernah ditipu. Mengalami penipuan yang membuat banyak kerugian dan menghabiskan harta benda bisa jadi penyebab kita merasa takut kehilangan akan di masa mendatang.

Apakah gejala kleptofobia? Gejalanya biasanya beragam, tergantung jenis kleptofobia apa yang dialami. Misalnya, ketakutan akan terjadi pencurian membuat penderitanya memiliki perilaku yang defensif. Biasanya ia cenderung mengunci benda-benda berharga sebelum orang berkunjung ke rumah, sangat berhati-hati dengan orang asing, dan menolak untuk berjalan sendiri ke mana-mana, khususnya di malam hari. Penderita juga menolak meminjamkan uang bahkan untuk orang terdekat sekalipun.

Gejala lainnya adalah ketakutan untuk mencuri barang orang lain membuat penderitanya menjadi sangat hati-hati dan berlaku sangat jujur. Ia mengecek kembalian sampai dua kali, menolak untuk menerima pinjaman, bahkan menolak untuk makanan yang disajikan gratis. Ia selalu berusaha untuk menolak situasi di mana ia merasa bisa menjadi seorang pencuri, misalnya menjadi bendahara dsb. Kleptofobia jenis ini biasanya juga tidak akan pernah berpikir untuk selingkuh. Intinya ia sangat takut apa yang dilakukannya diindikasikan sebagai pencurian.

Kedua jenis kleptofobia tadi bisa membuat penderitanya terisolasi, rendah diri, depresi, dan mengalami gangguan kecemasan. Bahkan parahnya, bisa berkembang menjadi sosial fobia. Jika Anda maupun kerabat mengalami situasi seperti ini, hendaknya segera berkonsultasi dengan psikolog. Penanganan fobia jenis ini bisa dilakukan dengan terapi, pengobatan, dan konseling.

Verywell.com