Jangan Lakukan 10 Hal Ini Ketika Beradu Argumen Dengan Pasangan (2)

Tika Anggreni Purba

Editor

Jangan Lakukan 10 Hal Ini Ketika Beradu Argumen Dengan Pasangan (2)
Jangan Lakukan 10 Hal Ini Ketika Beradu Argumen Dengan Pasangan (2)

Intisari-Online.com– Orang bijak berkata bahwa komunikasi yang baik dapat meningkatkan hubungan, mengeratkan keintiman dan kepercayaan. Sedangkan komunikasi yang buruk membuat ikatan batin semakin lemah, ketidakpercayaan muncul, bahkan hubungan semakin buruk. Khususnya dalam hubungan dengan pasangan, amatlah penting untuk menjaga komunikasi yang baik.

Sekalipun terjadi konflik yang mengharuskan Anda dan pasangan beradu argumen, hindari 10 hal ini agar adu argumen Anda tidak berujung pada kegagalan hubungan.

6. Lupa untuk mendengar

Beberapa orang memotong pembicaran dan memaksa untuk menyatakan argumennya terlebih dahulu sebelum mencoba mendengar dan mengerti akan pasangannya. Jangan pernah meremehkan pentingnya “mendengarkan” dan “berempati” pada orang lain.

7. Saling menyalahkan

Saling menyalahkan tidak akan menyelesaikan konflik. Banyak orang yang mengkritik dan menyalahkan orang lain dalam sebuah situasi konflik. Mereka mengakui kelemahannya sendiri namun menolak untuk dipersalahkan. Kalau sudah begini, konflik tak akan pernah selesai.

8. Berusaha untuk menang

Berusaha untuk memenangkan argumen pribadi dengan pasangan tidak akan menolong penyelesaian konflik. Saat seseorang berupaya untuk menang dalam perang argumen, hubungan keduanya lah yang sedang dipertaruhkan. Saat beradu argument, poin utama yang harus dilakukan adalah sama-sama saling mengerti. Kalau Anda mulai menghitung kesalahannya tanpa memikirkan perasaannya, itu berarti Anda sedang berada di jalan yang salah.

9. Melabeli karakter pasangan

Melakukan penyerangan pada karakter pasangan bisa membuat kerusakan hubungan yang parah. Kadang-kadang orang memberikan tuduhan pada pasangan dan membesar-besarkan hal itu. Misalnya, seorang suami sering yang meletakkan kaus kakinya sembarangan dilabeli si istri sebagai orang yang tidak bertanggung jawab dan malas.

Atau seorang istri yang selalu ingin bicara ketika ada persoalan dalam hubungan dilabeli si suami sebagai “pengontrol” dan “terlalu banyak permintaan. Hal ini membuat persepsi negatif antarkedua belah pihak semakin tinggi. Ingatlah untuk menghargai setiap orang, bahkan jika Anda tidak menyukai perilakunya.

10. Membangun tembok

Ketika pasangan ingin mendiskusikan sebuah persoalan dalam hubungan, kadang-kadang pasangannya menarik diri dengan membangun tembok di sekitarnya. Tandanya ia tidak ingin diganggu, atau menolak untuk mendengar pasangannya. Hal ini sama halnya dengan membiarkan konflik semakin melebar.

Membangun tembok di sekitar kita tidak akan menyelesaikan persoalan, bahkan hanya akan membuat hubungan semakin sulit. Adalah lebih baik untuk mendengar dan berdiskusi dengan cara saling menghargai.

(Verywell.com)