Intisari-Online.com -Ternyata, 30 persen orang selingkuh akan kembali menghianati pasangannya. Oleh sebab itu, kita mesti tetap waspada terhadap mereka, begitulah menurut sebuah studi yang terbit di jurnal Archives of Sexual Behavior.
Para peneliti menyurvei orang-orang yang memiliki hubungan jangka panjang tentang sejarah perselingkuhan mereka. Di antara mereka yang tidak setia di hubungan terdahulu, 30 persennya akan kembli menyelingkuhi pasangan mereka saat ini. Bandingkan dengan hanya 13 persen dari mereka yang tidak pernah berselingkuh dengan mitra sebelumnya.
Pola ini berlaku untuk laki-laki dan perempuan, dan didukung oleh penelitian sebelumnya. Para peneliti menyebut, kecenderungan ini sebagai “efek ambang batas”. “Setelah berselingkuh, Anda melakukan perselingkuhan lagi bisa nampak seperti bukan masalah besar,” kata penulis studi Frank Dattilio, Ph.D., seorang psikolog klinis di Allentown, Pa.
Meski demikian, ini tidak berarti bahwa kita tidak bisa mengubah cara pandang mereka. Ingat, 70 persen dari mereka yang pernah tersesat di masa lalu, pada akhirnya bisa menjadi pasangan yang setia dalam hubungan mereka saat ini.
Jadi, bagaimana kita tahu apakah mantan peselingkuh dapat dipercaya? “Berbicara dengan pasangan Anda tentang perselingkuhan dan melihat bagaimana dia bereaksi,” kata Dattilio.
Jika pasangan menganggapnya remeh dan bertindak seperti kita tidak punya hak untuk khawatir tentang hal itu, mungkin artinya kita memiliki alasan untuk khawatir. Itu pertanda bahwa pasangan kita tidak benar-benar menghargai kesetiaan.
Tetapi, jika pasangan kita mengakui bahwa ia pernah berselingkuh di masa lalu dan mengakui bahwa itu adalah kesalahan besar, dan tampaknya benar-benar sedih tentang hal itu maka kita tahu bahwa dia serius menganghap berselingkuh adalah dosa besar, dan kita punya alasan untuk memercayainya lagi.(Tabloid Nova)