Mereka menganggap bahwa kebaya bisa saja menampilkan motif daun lontar dalam motif tradisional Jawa.
Tapi, di sisi lain, kebaya juga bisa menjadi cermin budaya Melayu, China, India, dan Eropa dalam motif bunga, binatang, atau pun makhluk mitos.
Namun, perlu diketahui bahwa meski Singapura yang terlihat memimpin upaya pendaftaran kebaya tersebut, ternyata Malaysialah yang menjadi pengusul sekaligus koordinatornya.
Meski sudah diisi empat negara, 'koalisi' ini mengaku masih membuka diri jika ada negara lain yang ingin bergabung dalam nominasi multinasional tersebut.
Apakah itu berarti mereka mengajak Indonesia?
Sejarah kebaya
Kata kebaya, seperti dilansir dari kompas.com, Kamis (24/11/2022), berasal dari bahasa Arab yaitu "abaya" yang berarti jubah atau pakaian longgar.
Di masa lalu, kebaya umumnya disandingkan dengan kain atau sarung dengan wanita Indonesia dan Melayu sebagai orang yang paling sering mengenakannya.
Sementara bentuk awal kebaya sendiri sering kali diyakini berasal dari Kerajaan Majapahit, kala para permaisuri atau selir sering mengenakannya.
Baca Juga: Hendak 'Kabur' ke Singapura, Jokowi Minta Lukas Enembe Hormati Panggilan KPK
KOMENTAR