Advertorial

Misteri Lembah Nazca: Motif pada Lembah Mirip dengan Motif pada Pot atau Porselen Bangsa Nazca

Moh. Habib Asyhad
K. Tatik Wardayati
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Intisari-Online.com – Kematian boleh menjelang, namun penelitian terus berjalan, demikian tekad Reiche tatkala Paul Kosok tiba-tiba meninggal tahun 1959. Kali ini Reiche memutuskan untuk menetap di sebuah pondokan sederhana dekat tanah pertanian Ingenio.

Meski sederhana, Reiche betah tinggal di situ, sebab lokasinya dekat dengan dataran Nazca.

Hasil dari keteguhannya adalah sejumlah kesimpulan. Di antaranya argumentasi bahwa garis dan lukisan Nazca merupakan kalender raksasa untuk mengatur kapan dan bagaimana para petani bangsa Nazca kuno harus menanam dan memanen hasil pertanian.

Garis-garis itu bahkan dia rumuskan sebagai patokan untuk menentukan peredaran matahari, bulan, dan bahkan bintang.

Apa yang dijelaskan Reiche sebenarnya mirip dengan yang dikemukakan Muller. Namun Reiche menelitinya dari sudut pandang yang berbeda, dan hasilnya diakui dunia sebagai sebuah penelitian arkeologi penting.

Baca juga: Tak Boleh Dikunjungi, Inilah Area Pendaratan UFO yang Dirahasiakan Amerika

Usaha Reiche yang luar biasa ulet ini tidak jarang mendapat serangan, "Benar-benar usaha sia-sia untuk meneliti garis dan goresan omong kosong dan hanya kebetulan itu."

Tapi Reiche, Kosok, dan bahkan Daniken tetap berpendapat, pola garis raksasa yang berpresisi tinggi itu hanya dapat dibuat oleh masyarakat dengan tingkat peradaban yang sangat maju. Reiche menyebutnya "masyarakat berestetika" yang memiliki kreasi seni tinggi.

Adakah fungsi lain lukisan Nazca ini selain yang dikemukakan ketiga peneliti ternama tadi?

Temyata banyak orang tertarik pada misteri dan keunikan goresan Nazca! Pendapat mereka pun bermacam-macam. Beberapa peneliti percaya, goresan garis-garis itu merupakan tempat di mana terdapat saluran elektromagnet yang kasat mata.

Gunanya untuk menentukan pilihan lokasi pembuatan piramid, pura, candi, atau monumen magis lainnya oleh bangsa Nazca kuno.

Baca juga: (Video) Mirip UFO, Rupanya Inilah Wujud Sesungguhnya Benda Asing Tersebut!

Reiche dalam salah satu kesimpulannya menganggap, garis dan gambar-gambar yang membentuk citra berbagai jenis binatang itu dianggapnya sebagai maket berdimensi dua untuk menentukan bangunan sesungguhnya.

Soalnya, cara bangsa Nazca menciptakan garis-garis bermakna itu (andai teori ini benar), banyak melibatkan unsur dan perhitungan matematis yang sangat teknis dan rumit.

Pertanyaannya kemudian, mampukah bangsa Nazca kuno melakukannya? Dengan cara bagaimana dan dengan alat apa mereka menciptakan kreasi bernilai seni tinggi itu?

Pertanyaan semacam ini selalu dipatahkan oleh pendapat Daniken yang konsisten dan ngotot: mungkin saja garis-garis bermakna tersebut dibuat makhluk UFO.

Dewa-dewi = UFO

Bagaimana Erich von Daniken bisa percaya semua keajaiban Nazca itu sebagai kreasi makhluk-makhluk UFO? Rupanya ia kukuh dan terus mengemukakan beberapa argumen lainnya.

Baca juga: Dengan Sangat Cepat, UFO ‘Kembar’ Melintas Sangat Dekat dengan Helikopter Penyelamat di Prancis

Daniken beralasan, seluruh lukisan di dataran dan lembah Nazca hanya dapat dilukis dan udara. Dalam salah satu acara siaran televisi BBC ia menjelaskan, "Boleh jadi bangsa Nazca kuno pernah melihat bagaimana pesawat UFO lepas landas di lembah itu."

Ia sangat yakin, yang disebut "dewa-dewi" dalam mitologi kuno itu tidak lain dari UFO yang datang entah dari gugusan galaksi mana. Soalnya, menurut dia, "Dalam setiap mitologi kuno dari berbagai bangsa, selalu dikatakan bila 'dewa-dewi' itu muncul dari angkasa dan bersinar dengan suara bergemuruh!"

Bagi Daniken "dewa-dewi" itu adalah pesawat UFO! Tetapi argumennya disangkal keras oleh seorang astronom AS dalam acara televisi serupa, Carl Sagan.

Secara ironis Sagan menjelaskan, "Jika itu benar, mengapa makhluk UFO yang mungkin datang dari suatu tempat yang jaraknya ribuan tahun cahaya memerlukan landasan untuk mendarat?"

Sagan seakan didukung Reiche, "Pesawat itu haruslah berkaki panjang dan dapat lepas landas secara vertikal."

Baca juga: Serpihan UFO Ditemukan di Sebuah Museum, Benarkah Berasal dari Alien?

Sagan maupun Reiche sesungguhnya ingin mengatakan, sangat tak masuk akal jika goresan dan gambar di lembah Nazca dimaksudkan sebagai landasan pesawat mereka!

Bukankah hanya dalam sepetak tanah pun mereka mampu melakukannya? Kenapa mereka perlu landasan yang luasnya samped ratusan kilometer? "Jadi sungguh keliru bila lukisan Nazca dibuat oleh 'dewa-dewi' atau makhluk UFO," sangkal mereka.

Nazca membuat balon udara?

Pendapat Daniken ini mengundang perhatian Jim Woodman, pengusaha AS yang bergerak di bidang penerbangan. Bersama ahli balon udara, Julian Nott, mereka sebenarnya tidak mendukung teori Daniken bahwa makhluk UFO yang membuat semua lukisan itu.

Mereka mendapat inspirasi, untuk membuat lukisan raksasa itu memang harus dilakukan dari suatu ketinggian. Dengan kata lain, dari angkasa!

Woodman dan Nott kemudian membuat semacam balon udara panas dan bahannya terbuat dari kain yang biasa dipakai oleh penduduk Nazca ribuan tahun lalu. Mereka meniru bahan kain itu dari makam-makam kuno, dan balon udara itu mereka namakan Condor.

Mengapa harus balon udara? Woodman dan Nott yakin bangsa Nazca sudah mampu terbang tinggi dengan menggunakan balon udara panas, seperti motif-motif serupa yang ditemukan dalam keramik-keramik kuno.

Baca juga: Zona Del Silencio, Lokasi Favorit Pendaratan UFO dan Gelombang Radio Tidak Berfungsi Di Sini

Balon udara tersebut mereka lengkapi dengan sebuah gondola yang mereka tiru pula dari porselin Nazca kuno. Dari gondola itulah keduanya berhasil terbang melintas lembah Nazca. "Jadi sesungguhnya peradaban bangsa Nazca kuno telah mampu membuat balon udara," demikian kesimpulan mereka.

Namun jika bangsa Nazca bisa membuat balon udara, masih ada pertanyaan besar, bagaimana cara melukis goresan indah yang besarnya ratusan meter dan panjangnya bisa ratusan kilometer itu? Daniken pasti puas dengan adanya pertanyaan ini!

Sesuai motif keramik

Seperti dipaparkan sebelumnya, berbagai bentuk lukisan dua dimensi di dataran Nazca melahirkan pesona. Bukan karena ukurannya yang raksasa, melainkan visualisasi lukisan itu sendiri. Reiche menghitung hampir 1.000 lebih garis saling silang.

Soal gambar binatang, ini memang kekhasan Nazca. Orang berpendapat, bangsa Nazca melukis apa yang mereka lihat dari lingkungan sekitar. Selain itu juga ditemukan gambar-gambar binatang berbentuk aneh yang tidak ada padanannya di bumi.

Mungkinkah itu gambar binatang yang hanya ada di "dunia" UFO dengan maksud sebagai perbandingan?

Baca juga: Diam-diam Pentagon Ternyata Masih Menjalankan Misi Pencarian UFO, Banyak Pejabat AS yang Kecolongan

Tidak sedikit orang yang mencari padanan misteri Nazca lewat keramik hasil kebudayaan Nazca. Konon motif-motif yang terdapat dalam pot atau porselin Nazca banyak miripnya dengan misteri lukisan Nazca.

Misalnya, bentuk ikan hiu pembunuh. Dalam sebuah porselin berupa piring, bentuk hiu pembunuh sama persis dengan yang ada di dataran Nazca, hanya berbeda ukuran.

Masa keemasan peradaban Nazca itu sendiri diperkirakan antara 400 SM - 600 (kira-kira 1.000 tahun!). Meski ada beberapa kesamaan antara pot dan lukisan yang terdapat di lembah Nazca, terlalu dini untuk mengatakan keduanya saling berhubungan.

Benarkah Nazca masih menyimpan misteri? "Tidak juga," kata ahli lain, Arthur C. Clarke. "Garis-garis di lembah Nazca tidak lebih dari hasrat wajar seorang manusia yang ingin meninggalkan pesan khusus kepada generasi penerusnya," lanjutnya.

Akan tetapi Clarke juga memperkirakan kalau garis-garis dan gambar misterius itu ada hubungannya dengan tata kerja astronomi.

Baca juga:Diam-diam Pentagon Ternyata Masih Menjalankan Misi Pencarian UFO, Banyak Pejabat AS yang Kecolongan

Bagi Reiche yang telah sekian lama menghabiskan waktu meneliti Nazca, jawabannya tak semudah yang dikemukakan Clarke. Lukisan lembah Nazca, "Merupakan gambaran kemampuan seseorang beipiMr abstrak."

Menurutnya pula, semua karya di lembah Nazca memberi gambaran tentang bagaimana proses pencapaian prestasi intelektual bangsa Nazca itu sendiri. Sebagai ahli matematika, Reiche dapat memahami bentuk-bentuk yang dapat dimaknakan.

Gambar kurva, garis lurus, dan siku-siku misalnya, membuktikan, bangsa Nazca sudah mengenal perhitungan geometris canggih!

"Jadi semua lukisan yang ada di dataran dan lembah Nazca memiliki pesan-pesan matematis," jelas Reiche dalam bukunya. Dengan kata lain, bangsa Nazca telah sejak lama mengenal standar unit pengukuran yang tercermin dan coretan-coretan yang amat memusingkan, namun amat sedap dipandang mata itu.

Komputer raksasa

Anggaplah lukisan di lembah Nazca itu ada dan bermakna, tanpa ngotot berargumen siapa yang iseng membuatnya. Sekarang penelitian bergeser tentang apakah lukisan Nazca menyimpan kode atau pesan-pesan tertentu untuk disampaikan kepada generasi berikutnya?

Rupanya ini pun telah coba dibuktikan oleh banyak ahli. Bangsa Nazca tentu tidak semata-mata "usil" menggores-gores tanah tanpa maksud tertentu. Tetapi bagaimana cara memecahkan kode itu sendiri, ini sungguh tantangan yang menarik bagi para astronom dan arkeolog.

Dengan melibatkan teknologi mutahir macam komputer, misalnya, mereka berusaha menyingkap tabir misteri yang masih belum tersingkapkan ini dengan cara mengukur setiap garis memanjang, melingkar, ataupun menyudut.

Dari hasil penelitian mereka pulalah didapat kesimpulan yang bisa dipertanggungjawabkan, yakni lukisan Nazca konon merupakan sebuah komputer atau kalkulator raksasa.

Komputer "tradisional" ini misalnya digunakan untuk mencari kemungkinan adanya keteraturan peredaran' matahari, bulan, dan bintang melalui simbol-simbol yang hingga kini belum terpecahkan.

Lembah Nazca memang masih menyimpan misteri! (Chep Ayev Ehfa)

(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Februari 1994)

Baca juga: (FOTO) Indahnya Penampakan Awan UFO: Bagaimana Awan UFO Terbentuk?

Artikel Terkait