Intisari-Online.com—Apakah Anda sedang berada dalam kondisi sulit di mana pasangan yang Anda percayai dengan segenap hati ternyata menghancurkan kepercayaan Anda? Entah pasangan Anda selingkuh, melakukan kejahatan, bahkan menipu Anda?
Jika pernah, apa yang Anda lakukan? Biasanya kebanyakan orang menjadi bingung dan berakhir dengan kehancuran. Persepsi dan cara pandang inilah yang perlu diubah. Dunia tidak akan berakhir saat Anda dikhianati. Berikut 10 hal yang bisa Anda lakukan ketika hal tersebut terjadi:
1. Sebelum Anda berpikir untuk memberikan kesempatan kedua padanya, Anda perlu mengubah apa yang perlu diubah. Cobalah pikirkan kembali, siapa pasangan Anda sebelumnya, dan siapa dia kini di mata Anda.
2. Berhentilah sejenak dan lupakan pasangan Anda sejenak. Pikirkan tentang kapan terakhir kali Anda memikirkan diri Anda sendiri. Ketika pasangan Anda melakukan hal-hal yang merusak hubungan Anda, biasanya Anda akan sangat fokus pada hal tersebut dan terobsesi dengan hal itu. Anda pasti sangat konsentrasi dengan apa yang dilakukannya setiap waktu. Setelah semua hal itu, tidakkah Anda ingin membiarkan diri Anda beristirahat sejenak?
3. Ambil waktu untuk memikirkan masa depan Anda. Apa lagi yang Anda ragukan? Jika pasangan Anda memang benar-benar sudah merusak kepercayaan Anda, jangan pikirkan untuk terjebak dalam amarah dan kekecewaan terus-menerus. Jangan menyimpan luka terlalu dalam dan terlalu lama. Anda perlu melepaskan diri agar tidak terjebak dalam zona korban yang mengasihani diri sendiri.
4. Pikirkan apa artinya cinta dan kepercayaan. Cobalah untuk membicarakan tentang cinta dan kepercayaan pada pasangan Anda. Apa yang Anda rasakan? Nyamankah? Tidak nyamankah? Apakah semua terlihat nyata?
Hal ini bukan berarti Anda menguliahi pasangan Anda tentang cinta dan kepercayaan. Tapi cobalah lihat pada matanya. Apakah Anda masih bisa melihat cinta dan ketulusan di dalamnya?
Anda perlu tahu bahwa dalam sebuah hubungan, cinta berarti sebuah aksi. Namun kepercayaan adalah sebuah pemberian.
5. Diskusikan dengannya batasan penerimaan Anda kembali padanya. Kadang-kadang orang takut untuk membangun batasan karena terlihat tidak berasalan. Namun ketika kepercayaan telah dirusak, Anda berhak untuk membuat batasan.
(psychology.com)