Urutan Kelahiran Memang Mempengaruhi Karakter Seseorang (2): Inilah Karakter Anak Tengah

Tika Anggreni Purba

Editor

Urutan Kelahiran Memang Mempengaruhi Karakter Seseorang (2): Inilah Karakter Anak Tengah
Urutan Kelahiran Memang Mempengaruhi Karakter Seseorang (2): Inilah Karakter Anak Tengah

Intisari-online.com—Urutan kelahiran memang memberi pengaruh yang besar pada emosi, perilaku, dan kepribadian anak. Setiap urutan kelahiran anak biasanya akan menjadikan anak memiliki kepribadian unik tersendiri. Tentu saja setiap urutan itu, baik sulung, tengah, maupun bungsu memiliki sifatnya masing-masing.

Anak yang lahir di tengah, baik itu anak kedua maupun seterusnya cenderung menjadi pribadi yang lebih tenang, lebih percaya diri, dan ia sangat menikmati perhatian dari orangtuanya saat ia masih kecil.

Selain itu, ia juga banyak belajar dari saudaranya yang lebih tua. Ia bisa menjadikan saudaranya sebagai sosol idola dan mengikutinya. Sehingga perkembangannya cenderung cepat. Misalnya, ia cepat membaca.

Namun, di masa kecilnya, anak tengah sulit menerima perbedaan usia itu. Sehingga kadang ia merasa kesal ketika melihat saudaranya lebih baik melakukan sesuatu. Contohnya , ketika kakaknya dibelikan sepeda roda dua, sedangkan ia memiliki sepeda roda tiga. Ia cenderung cemburu dan berusaha mengejar ketertinggalannya. Itulah masalahnya, ia tidak mengenali perbedaan usia.

Anak tengah biasanya bisa membagikan hal yang positif dengan kakak maupun adiknya. Ia memiliki saudara yang lebih tua yang dengannya ia bisa belajar. Ia juga memiliki adik yang harus diperhatikannya. Hal ini membuat dirinya menjadi pribadi yang unik.

Walau memang, kadang ia bersedih karena kehilangan perhatian karena kehadiran adik bungsunya. Ia sering merasa diabaikan karena cemburu pada kakak dan adiknya.

Anak tengah biasanya tumbuh menjadi orang yang kompetitif. Ia akan mengejar agar ia bisa sama seperti saudaranya yang lebih tua dan tetap berupaya menjadi lebih baik dari adiknya.

Ia juga memiliki dilemma yang unik. Sebab ia bukanlah anak tertua, dan bukan pula si bungsu. Sehingga ia sering merasa sulit untuk menentukan kepribadiannya sendiri.

(psychologytoday.com)