Orang Bahagia Memang Hidup Dengan Cara Yang Berbeda! (2)

Tika Anggreni Purba

Editor

Orang Bahagia Memang Hidup Dengan Cara Yang Berbeda! (2)
Orang Bahagia Memang Hidup Dengan Cara Yang Berbeda! (2)

Intisari-online.com—Seberapa besar kebahagiaan Anda dalam hidup? Apa yang membuat Anda bahagia? Pertanyaan ini pasti sering Anda dengar bahkan tanyakan pada diri sendiri.

Dalam ruang lingkup psikologi positif, kebahagiaan memang didapatkan dari mereka yang berani hidup dengan cara yang berbeda. Orang bahagia biasanya hidup dengan cara yang unik. Apa saja perbedaan itu?

4. Selalu optimis dalam berpikir dan bertindak

Orang bahagia membiarkan dirinya dikuasai pikiran optimis dalam tiga langkah. Langkah pertama, ia fokus dalam mengatur waktu dan energi yang mampu dikontrolnya. Ia tidak memaksakan diri, tidak pula merendahkan kemampuannya.

Kedua, ia tahu bahwa ‘segalanya pasti akan berlalu’. Sehingga ia tidak berhenti saat kondisi tak diinginkan terjadi. Juga tidak menyerah di saat-saat yang sulit.

Terakhir, ia tahu untuk menempatkan posisinya sesuai dengan keadaan yang terjadi. Dia tidak membiarkan satu kesulitan membuat proses hidupnya terhambat.

5. Mereka sadar bahwa berbuat baik adalah baik bagi dirinya juga

Orang bahagia senang menolong orang lain. Lihatlah para sukarelawan, mereka jarang tampak bersedih. Peneliti juga mengungkapkan bahwa perilaku menolong sangat berhubungan dengan kesehatan mental dan umur panjang.

Berbuat baik akan menolong kita untuk meraskan kebaikan pula. Hasilnya, emosi positif terbangun dalam diri. Itulah yang membuat orang bahagia selalu tegar dan bertahan dalam segala situasi.

6. Baginya kekayaan materi bukanlah segalanya

Orang yang bahagia memiliki perspektif tersendiri terhadap kekayaan. Ia tahu bahwa kebahagiaan materi bukanlah segalanya di dunia ini. Coba bandingkan, dengan kepemilikan ponsel canggih, mobil, rumah, dan segala kelimpahan lainnya, seberapa besarkah kebahagiaan seseorang dari semua itu?

Kita akan menemukan bahwa materi tidaklah membawa kebahagiaan, bahkan sebaliknya membawa ketidakbahagiaan ketika disalahgunakan.

(psychologytoday.com)