Intisari-Online.com –Satu hal lagi yang harus kita syukuri dari seorang ibu adalah pengorbanan mereka dengan kehilangan waktu tidur demi mengurus anaknya.
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa orang tua baru atau orang tua dengan anak yang masih kecil sangat banyak kehilangan waktu tidur mereka. Dibandingkan dengan pasangan yang tidak memiliki anak, ayah yang memiliki anak kecil kehilangan 1-4 jam waktu tidur setiap minggu, sedangkan ibunya kehilangan 3-9 jam waktu tidurnya setiap minggu.
Orangtua sebenarnya direkomendasikan tidur selama 49 jam setiap minggunya. Namun situasinya, orangtua yang memiliki anak kecil, khususnya pula ibu hanya tidur dengan kualitas yang lebih baik saat anaknya menginjak usia empat tahun.
Kualitas tidur yang buruk memang jadi makan sehari-hari orangtua, terutama ibu. Sebuah penelitian yang melibatkan 10.706 sampel penduduk Australia berusia 22-55 tahun untuk mengetahui berapa jam waktu tidur mereka setiap minggunya termasuk tidur siang. Mereka diminta untuk membuat peringkat kualitas tidur ‘sangat baik’,’lumayan baik’, ‘lumayan buruk’, dan ‘sangat buruk’.
Hasil survey menunjukkan bahwa rata-rata laki-laki dan perempuan yang tidak memiliki anak tidur selama 50-51 jam setiap minggunya. Sedangkan orangtua dengan satu anak tidur hanya 48-49 jam setiap minggunya. Untuk orangtua dengan dua anak, waktu tidur mereka berkurang menjadi 45-47,5 jam setiap minggu. Bagi orangtua yang memiliki tiga anak kecil hanya memiliki 42-46 waktu tidur.
Data tersebut juga menunjukkan bahwa kualitas tidur seorang ayah dan ibu semakin berkurang saat jumlah anak bertambah. Tentu saja, kualitas tidur yang paling berkurang adalah kualitas tidur si ibu.
Studi serupa juga dilakukan di Amerika yang menunjukkan bahwa orangtua dengan anak kecil berusia di bawah dua tahun biasanya hanya tidur kurang dari lima jam setiap hari ketimbang mereka yang belum menjadi orangtua.
Ibu cenderung mengalami kurang tidur lebih banyak ketimbang si ayah karena ibu biasanya harus mengurus anak dan mengurus rumah tangga. Hal ini tentu dipengaruhi dengan pemahaman dalam masyarakat bahwa perempuan memang bertanggung jawab dalam hal tersebut.
Dengan data ini kita bisa semakin menyadari bahwa seorang ibu menyerahkan dan mengorbankan begitu banyak waktu tidurnya untuk kita. Bukankah kasih sayang terbesar berasal dari mereka yang bersedia memberi waktu dan hidupnya?
(Huffingtonpost.com)