Intisari-Online.com - Dalam waktu atau siklus tertentu, payudara wanita memang dapat mengalami perubahan, misalnya pada siklus menstruasi. Ada banyak faktor yang memengaruhi payudara, seperti obat-obatan dan diet. Richard Bleicer M.D., ahli onkologi dan direktur Breast Fellowship Program di Fox Chase Cancer Center, Philadelphia juga mengatakan faktor perubahan banyak disebabkan oleh fluktuasi kadar hormon. Nah, ada 15 hal yang dapat mengubah bentuk payudara yang harus diketahui!
1. Fase folikular
Siklus menstruasi terbagi menjadi dua bagian, yaitu fase folikular dan fase luteal. Fase folikular terjadi selama bagian pertama dari haid hari pertama, terutama lima sampai tujuh hari setelah masa periode. Ini menyebabkan hormon estrogen dan progesteron lebih rendah, sehingga payudara memiliki volume yang minim.
2. Fase luteal
Fase luteal adalah fase setelah ovulasi dan estrogen serta progesterone meningkat. Dalam fase ini akan mengakibatkan peningkatan aliran darah ke payudara, sehingga payudara akan lebih berisi. Dalam sebuah studi terhadap lebih dari 200 wanita premenopause yang menerima mammogram baik di fase folikular dan luteal, ditemukan bahwa payudara lebih pada dan besar pada fase luteal.
3. Perubahan berat badan
Payudara terdiri dari jaringan payudara dan jaringan lemak. Ketika berat badan bertambah, maka payudara juga akan meningkat dan ketika berat badan menurun, maka payudara juga akan menyusut. Beberapa wanita memiliki payudara yang padat karena mereka memiliki jaringan payudara yang lebih banyak.
4. Masa pubertas
Perubahan yang terjadi selama masa pubertas sebagaian besar terjadi karena lonjakan estrogen. Payudara tidak selalu tumbuh pada kecepatan yang sama satu sama lain, mungkin ada yang lebih dulu besar dari yang lainnya. Ini dapat memakan beberapa tahun untuk payudara mencapai ukuran penuh.
5. Kehamilan
Perubahan payudara mayoritas terjadi selama masa kehamilan, dimana tubuh dipersiapkan untu menyusui. Pembuluh darah, saluran, dan lobulus di payudara terlibat dalam produksi dan mengangkut perkembangan ASI. Dalam proses ini dapat menimbulkan nyeri dan peningkatan yang signifikan pada payudara.
6. Masa menyusui
Setelah melahirkan, wanita akan mengalami peningkatan hormon prolaktin, yang memberitahu kelenjar susu di payudara untuk menghasilkan susu atau ASI. Setelah selesai menyusui juga, payudara akan terus mengeluarkan susu untuk setidaknya enam bulan. Jadi, jangan khawatir jika ASI masih terus keluar meski stimulasinya sedikit.
7. Bercinta
Selama berhubungan seksual atau bercinta, termasuk pada foreplay, denyut jantung dan tekanan darah meningkat, sehingga payudara juga akan membesar dan pembuluh darah menjadi lebih menonjol. Sebuah penelitian di Rutgers University bahkan mengindetifikasi hubungan antara daerah otak yang merespon stimulasi putih yang berhubungan dengan stimulasi klitoris.
8. Menopause
Payudara merupakan jaringan yang sensitive terhadap hormon dan payudara akan menjadi lebih kecil setelah menopause karena kadar estrogen lebih rendah. Payudara juga cenderung melorot setelah menopause dan ini juga dapat disebabkan karena penurunan aktivitas fisik dan massa otot serta pergeseran hormon yang menyebabkan penyimpanan lemak lebih banyak di bagian tengah tubuh. Untuk membantu mencegah melorotnya payudara seiring bertambahnya usia, olahraga teratur adalah cara yang tepat.